Kamis, 28 April 2011

Bandung, dicintai sekaligus dibenci



Bandung, Ibukota Provinsi Jawa Barat, kota tempat saya lahir, besar, dan menetap.
Ya, sepanjang umur saya, semuanya saya habiskan di Bandung. Kota dengan berjuta sebutan. Walau demikian saya tetap mencitai kota ini. Buktinya saya tak pernah keluar dari sini.

Letaknya yang hanya 2 jam dari Jakarta membuat Bandung menjadi ramai dan hampir sesibuk Jakarta.
Bandung adalah kota paling romantis di Indonesia.












Dulu Bandung adalah kota paling sejuk yang pernah saya rasakan. Berada di iklim tropis membuat kebanyakan kota di Indonesia berudara panas. Tapi Bandung tidak. Itu dulu, karena letak Bandung yang dikelilingi gunung-gunung membuat udaranya menjadi sejuk. Dari atas tampak Bandung seperti cekungan danau kering yang berisi rumah-rumah penduduknya. Dulu saya begitu menikmati udara pagi kota Bandung yang dipenuhi oleh kabut. Lalu ketika saya berbicara, keluar uap dari mulut saya. Senangnya, karena saat itu saya berpura-pura sedang berada di London musim dingin.

Bandung dicintai karena jaraknya yang hanya 2 jam dari Jakarta dipenuhi pelancong-pelancong warga Jakarta yang menghabiskan akhir pekannya di Bandung. Hampir setiap weekend Bandung diserbu wisatawan. Akibatnya kemacetan di mana-mana karena volume kendaraan yang tidak berimbang dengan ruas jalan yang ada di kota ini.
Berjuta alasan mereka menyerbu Bandung. Bandung terkenal sebagai kota fashion Indonesia because Bandung is Paris Van Java. Bandung adalah Kota Kembang, karena Bandung memang kembangnya kota. Dulu Bandung sangat indah.

Bandung juga terkenal dengan kulinernya. Sepertinya Bandung memang jadi trend setter untuk urusan makanan. Makanan-makanan baru kebanyakan dimulai dari Bandung. Semua makanan enak dari seluruh dunia dan pelosok Indonesia ada di Bandung. Yang penting dari semua itu adalah harganya yang terbilang murah. Ya hampir semua yang ada di Bandung mempunyai harga yang relatif murah. Mungkin itu alasan mengapa Bandung begitu dicintai.




Bandung juga adalah kota budaya dan pendidikan. Perguruan tinggi terkenal bertebaran di sini. Pusat-pusat kebudayaan sepertinya menghiasi hampir seluruh sudut kota. Walaupun tergerus kebudayaan asing, tetapi budaya daerah masih bisa dinikmati di Bandung. Tarian daerah, wayang golek, angklung, calung, dan masih banyak lainnya.

Kalau dicintai, tentu ada hal yang tak disukai dari Bandung. Jujur, jalan-jalan di kota Bandung kurang nyaman digunakan. Berlubang dengan lubang yang besar-besar dan dalam. Penerangan di jalan-jalan juga sangat minim. Sampah masih bertebaran menghiasi kota ini. Saluran air belum tertata rapi. Lalu lintas semrawut. Ah, masih banyak kekurangan yang harus dibuat list. Tapi tetap saja orang-orang datang ke Bandung.

Sebagai warga Bandung Weekend adalah neraka. Seperti weekend lalu, saat tanggal merah karena libur paskah, Bandung penuh dengan mobil-mobil plat aneh. Plat mobil Bandung kan D. Konser Justin Bieber di Sentul, Bogor tidak mengurangi kepadatan, dan kemacetan yang dibuat pendatang.

Aah Bandung, Kota kelahiranku yang dicinta sekaligus dibenci. Selalu membuat betah orang yang datang ke sini, termasuk ayah dan ibu saya. Mereka pendatang yang jatuh cinta pada kota Bandung dan membuat saya di sini :)

Saya cinta Bandung dan Indonesia sangat.

lenggang jakarta andi meriam matalatta

Nikmati lagu ini dari Andi Meriam Matalatta(alm)
Lagu yang bagus




Terima kasih untuk TheKopassuss. Susah mencari lagu seperti ini, semoga lebih banyak lagi yang menyimak lewat blog saya.

Tika Bisono - Pagi

Semoga semangatnya sampai ke hati
ini salah satu lagu berbahasa Indonesia favorit saya.

mengerti

mungkin hatiku hanya bergumam
sehingga tak kau dengar paraunya
atau kupingmu yang hilang
membuatmu tak pernah bisa
mengerti

niat

bilang cinta sudah lewat
berlalu dan tak terlihat
walau merasa semakin dekat
hanya tak niat

kemari

pergi memanggil
anganku terbang
tinggalkan kota
harapan dekati mimpi
coba kau kemari
biar di sini tak sepi

Tiga anak

Biasanya
ada tiga orang anak berebut membereskan sepatuku
sekarang tiga orang anak berebut lari
meninggalkanku

Sabtu, 23 April 2011

Bu Guru Lucu, tapi Cantik

Saya senang dengan apa yang saya lakukan saat ini. Bekerja seenak hati walau memang saya lakukan semua itu dengan hati. Saya mencintai pekerjaan saya, dan bahagia dengan semua itu.

Saya seorang pengajar privat. Mulai dari pre school sampai sekolah menengah. Ya, katakanlah saya mengajar pelajaran yang rata-rata orang bilang susah: BERHITUNG.
Entah itu matematika, fisika, atau kimia.

Pre school belajar hitungan njelimet itu? Ya nggak, tentu saja disesuaikan dengan siapa yang saya temani untuk belajar. Awalnya saya lakukan pada saat masih sekolah, eh lama-lama pekerjaan itu ternyata menyenangkan. Bertemu dengan berbagai macam karakter anak, bagaimana menghadapi mereka, dan cara memperlakukan mereka agar dapat mencapai hasil yang diinginkan. Begitu saya selesai sekolah, saya tak meninggalkan pekerjaan ini.

Mengajar privat matematika bukan keahlian saya, hanya karena terbiasa jadi saya bisa melakukannya. Pantas saja ada peribahasa yang mengatakan ALLAH BISA KARENA BIASA.
Peribahasa itu ada benarnya. Kita bisa melakukan sesuatu karena biasa melakukan sesuatu itu. Kita jadi mahir dan bahkan menjadi pakar karena setiap waktu berkutat dengan sesuatu itu.

Ada perbedaan antara mengajar anak SD, SMP, SMA dan anak TK. Perlu kesabaran ekstra dalam menghadapi seorang anak kecil. Mengajari anak TK tak perlu berlaku menjadi anak TK, hanya memahami keinginan anak-anak, mengikuti apa yang berkembang di dunia mereka, mempelajari apa yang mereka butuhkan termasuk perkembangan intelejensi mereka. Fisik dan psikis tak perlu kita perdalam. Itu sudah ada ahlinya. Yang paling penting adalah kita ikhlas, bahagia dan mencintai apa yang kita lakukan di depan mereka. Tak perlu mengganti imej, tidak juga berpura-pura menjadi orang yang baik agar mereka mencontoh kita. Hati yang ikhlas jadi kunci.

Saya selalu menyukai anak-anak. Celetukan-celetukan mereka natural. Yang mereka katakan jujur, datang dari apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan. Jadi saya tak perlu sakit hati. Seperti suatu hari ada yang mengatakan, "Bu guru kok item banget?" Saya senang anak ini jujur, karena saya memang hitam, tak lalu membuat saya harus memutihkan kulit, berubah jadi seseorang yang tak akan mereka kenal. Saya tetap saya, ibu guru mereka yang hitam.

Lalu ada lagi yang menyeletuk, "Bu guru kok galak amat!" Saya memang galak, lalu tak harus berubah menjadi orang yang ramah yang tak akan mereka kenal. Mereka menjadi tahu karena kegalakan saya. Mereka menjadi mengerti mengapa saya galak karena saya beri tahu alasan mengapa saya harus galak.

Dan seorang anak kemarin bilang, "Bu guru lucu, tapi cantik!"
Kalau yang mengatakannya anak SD atau yang lebih besar lagi, saya tak akan percaya. Anak-anak seumuran itu akan "sedikit" berbohong untuk menyenangkan orang lain. Tapi ini anak TK yang celetukannya selalu jujur.
Baru kali ini ada seorang anak yang bilang demikian, lalu saya bertanya sama anak itu apa benar saya lucu. Dia dengan keluguannya bilang, "Iya, bu guru selalu bikin aku ketawa, cerita-cerita bu guru lucu!"
Lalu saya bertanya, tapi ibu guru item, gak cantik. Anak itu memandang saya sebentar, lalu dia tertawa sambil berkata, "Iya bu guru item, tapi ibu guru cantik. Aku suka belajar sama bu guru!"

Ya Allah...Terima kasih atas semua yang dengar dan rasakan. Engkau sudah memberi banyak kelebihan yang saya lupa untuk mensyukurinya. Engkau sentil rasa syukur saya lewat anak ini. Kekurangan yang ada pada diri saya adalah kelebihan yang harus saya menfaatkan untuk menjadi sesuatu yang berguna untuk saya dan murid-murid saya.

Terima kasih Azriel Maulana, bukan pujianmu yang saya kagumi, tapi kejujuranmu yang membuka mata hati saya.

Mimpi semalam

Dear,
semalam aku mimpi telpon kamu. Katanya kamu sudah pulang. Aneh, selalu saja aku jadi yang terakhir tahu kabar darimu padahal orang-orang bilang kalau aku orang yang paling dekat denganmu setelah kedua orang tuamu tentu saja.

Dalam mimpi aku telpon kamu yang ternyata kamu tak membawa HP kesayanganmu, HP yang sama dengan punyaku. Bukan maksud untuk selalu sama dengan punyamu, mungkin kekuatan batin yang membuat kita selalu sama. Benarkah? Ada kekuatan batin yang mengikat kita. Kalau benar demikian, mengapa aku tak tahu kalau kau sudah pulang?

Dalam mimpi semalam ayahmu yang mengangkat telponku. Beliau lebih mendukung aku daripada yang lain, padahal awalnya kami bertentangan. Bahkan aku masih sangat hafal semua yang beliau katakan: "Dido nyari apalagi sih? Dia belum telpon kamu sampai saat ini? Biar nanti saya tanya dia. Saya tak menghalangi hubungan kalian..."

Sayang semua itu cuma mimpi. Pertentangan aku dan beliau yang bikin kau tak menghubungiku lagi. Mungkin beliau yang sengaja menyuruhmu? Kalau itu kenyataannya aku bangga, ternyata kamu anak yang menurut pada orang tua. Bagus kalau seperti itu. Aku tak akan memaksakan kamu harus hadir lagi.

Ya..untuk apa hubungan kita dilanjutkan kalau memang tak pernah ada restu dari orang tua. Hasilnya tak pernah akan baik. Lagipula kalau jodoh tak akan kemana. Tuhan pasti akan memberi jalan dan memudahkan segalanya, bukan?

Dear,
malam itu aku terbangun, dan menemukan HPku yang satu lagi terjatuh, casingnya pecah mirip seperti punyamu...

Play Me the Song - D'Sound

Enjoy it friends




Saya tergila-gila sama lagu ini. Tapi D'Sound gak bikin saya gila kok
justru sangat menikmati lagu jazzy mereka :))

Berjarak

Kereta waktu melaju cepat, membuat kau menjauh dariku. Tak terasa...hanya kenangan yang aku rasakan saat roda kereta beradu dengan rel. Dentingnya menyakiti telinga. Air mataku terjatuh, kamu juga? Entahlah. Aku hanya harus relakan kepergianmu. Entah kau akan kembali dengan kereta yang sama, karena yang aku tahu dengan pasti, kereta ini akan kembali ke kota ini. Mengangkut sesuatu yang lain yang juga masih samar akan kembali pada kebiasaan lama, atau memang berjarak. Tak pernah kembali.

Sebetulnya jarak hanya sekedar pemisahan raga. Di masa sekarang jarak tak lagi jadi kendala, teknologi informasi mempermudah segalanya. Hanya saja aku tak pernah paham kalau sekarang kita berjauhan. Bahkan teknologi informasipun sepertinya mendukungmu. Sinyal telpon yang sering kita gunakan sepertinya mengerti keinginanmu. Jaringannya putus nyambung-putus nyambung, persis lagu BBB.

Aku bukan sama sekali tak tahu aturan, hanya mencoba memahami apa yang terus berjalan. Membantu sesuatu yang ingin engkau wujudkan yang entah dalam bentuk apa.
Tapi rupanya aku yang salah paham, ya? Baiklah. Aku mengerti. Bahkan menulis pun harus pakai spasi agar mudah dibaca dan dimengerti. Mengendarai kendaraan harus berada 5 meter dari kendaraan di depan kita, antisipasi supaya tidak terjadi kecelakaan fatal.

Sekarang aku berdiri di seberangmu, di antara batas yang pernah aku injak sebelumnya.
Mungkin sebaiknya memang begitu. Ada jarak di antara waktu dan kecepatan melewatinya.
Saat kereta waktu kembali, sinyal telepon dan segala macam bentuk teknologi informasi tak lagi ada artinya. Spasi antar kata yang aku tuliskan tak akan lagi bermakna. Sebab kereta itu kembali tanpa membawamu ke tempat di mana aku berada.

Abenx

entah cerita itu bermula dari mana
saat hujan pertama tercium bau coklat
lalu senyum bulan sabit hiasi malam
dan purnama yang bulat bersinar terang
kilau bintang jadi penganan
manisnya tak hanya sampai tenggorokan
tapi terasa sampai ke hati
saat mengucap kata Abenx



Kamis, 21 April 2011

Must be Dreaming (Frou Frou)






I like both Frou Frou or Imogen Heap.
sami wae itu-itu juga

Tuhan, ijinkan aku punya pacar

Tuhan, ijinkan aku punya pacar! Permintaanku itu tak terlalu berat untukMu, kan Tuhan?
Aku tak malu untuk memohon seperti itu. Kemarin Anne baru jadian. Minggu lalu Tia sudah mutusin pacarnya yang keenam karena pengen pacaran sama Abram, cowok klimis yang mirip Morgan nya SM*SH. Masa aku yang sudah 26 tahun ini belum juga punya pacar? Aku juga mau merasakan pacaran, Tuhan!

Hanya membuat Hasan nembak saya saja masa nggak boleh? Saya juga kepingin ditemenin ngobrol malam-malam sama dia. Hasan kan nggak cakep-cakep amat. Masa nggak boleh jadi pacar aku?

Tuhan, malam ini aku kembali berdoa, memohon kepadaMu agar Hasan besok nembak aku. Tolong dengar doaku ini Ya Tuhan.

Janji Ya Tuhan, cuma seorang Hasan saja. Aku nggak minta Justin Bieber. Nggak juga minta Ashton Kutcher. Ijinkan aku punya pacar, plis!!


Sky - Some Kinda Wonderful

Jari Manis


Berlian menatap jari manis tangan kirinya lagi dan lagi. Ada sesuatu yang melingkar di sana. Harganya tak sedahsyat yang dimiliki Kate Middleton, tapi mungkin kebahagiaan yang Berlian rasakan sama dengan yang dimiliki Kate Middleton. Bedanya sudah pasti Kate akan melangsungkan pernikahannya dengan Pangeran William, sedangkan Berlian baru bertunangan bukan dengan Pangeran William tentu saja.

Senyum kembali terkembang. Berlian lagi-lagi melihat cincin yang melingkar di jari manisnya. Tak puas, lagi, dan lagi, dan lagi. Aaahh...kebahagiaan yang sudah lama dinanti akhirnya datang juga. Dia dengan bangga akan mengganti status hubungannya di facebook menjadi bertunangan dengan Tory Arnold.

Pagi ini dengan senyum teramat manis yang dia pamerkan pada mentari Berlian mulai menulis status facebook terbarunya: "cincin yang melingkar di jari manisku ini kecil, tapi besar maknanya."

Kalau Tory selingkuh gimana, Ian? Sebuah pertanyaan yang biasa Berlian dengar tak mengganggunya. Mungkin karena terlalu sering mendengar pertanyaan macam itu Berlian jadi kebal. Banyak yang bilang Tory terlalu ganteng untuk Berlian. Nyanyian sumbang dari makhluk-makhluk yang iri melihat kebahagiaannya. Sebagian lain bilang kalau Berlian sangat beruntung mendapatkan pria setampan Tory, padahal mereka tak pernah tahu kalau Tory lah yang beruntung mendapatkannya.

Berlian sangat yakin kalau Tory memberikan cincin itu berarti pria ini memilihnya, tidak memilih yang lain. Dia selalu percaya apa yang Tory ucapkan kalau kekuatan cinta hanya dia dan Tory yang merasakan. I believe in the power of love, selalu itu yang Berlian yakini.




Berlian terisak, tak percaya cincin yang patah tadi malam adalah tanda Tory akan meninggalkannya. Tapi ia tetap yakin kalau kekuatan cinta akan selalu membuatnya tak berjarak dengan Tory walau dia tak lagi bisa menatap wajah tampannya. Wajah itu kini tertanam hatinya, tidak dengan gundukan tanah basah yang memerah itu.

Selasa, 19 April 2011

Hmmm...

Hmmm...masih aja bikin dahi berkerut, ganggu mulu. Yang laen sih percaya penampilan luar doang, ga liat dalemnya. Ga nyerna dulu sesuatu yang tampak bagus. Padahal itu hanya tampak permukaan saja.
Gw heran deh. Makanya cuma 'hmm...' yg bisa keluar dari bibir gw.
Eh, lo mo...ga jadi deh. Gw tau lo banget kok. Luar dalem! Tapi tenang...rahasia lo aman ma gw :)
Lo suka ONE PIECE? Itu, film kartun bajak laut yg ga nyarambung tapi lucu. Gw suka. Walo ga suka ato ga tau, gw mo maksa ngasi tau: salah satu tokohnya bernama USOPP. Tau ga hobinya apa? BERBOHONG!
Nah, lo itu USOPP buat gw.
Tapi Usopp lucu, lo kagak!

Best Friend

Aku tak ingin membuatmu termenung begitu. Membantumu mencarikan solusi yang ternyata tak mudah aku lakukan. Tapi kamu datang lagi padaku. Tak bosan hanya melihat senyumku? Selalu kata yang sama aku ucapkan padamu "Ugh!" dan kau tak pernah mengerti jari-jari tanganku yang menari di depan mataku, matamu.

Kembali tulisan tanganku yang meliuk di selembar kertas. Baru kau bisa tertawa. Ah, telat. Hahaha....tawaku tidak pernah bisa terbahak. Tapi kita nikmati kebahagiaan yang sering kau pinjamkan padaku.

Wuidih...aku pinjam kebahagiaanmu. Padahal aku bahagia meski orang bilang aku tuna wicara. Ini kelebihan yang aku dapat dari Tuhan. Orang lain pasti dicerca kalau diajak bicara diam saja, tak menanggapi. Anehnya kau merasa beban hidupmu terlalu berat. Aduh teman, aku tak bisa bicara bahkan mendengarpun sulit aku lakukan, tapi aku bahagia.

Jangan coba menipunya kembali. Dia pria yang baik. Kamu gadis yang cantik dan cerdas. Menyia-nyiakan waktu dengan mempermasalahkan satu pria? Perempuan tak akan kekurangan stok pria, tulisku.
Ah, kamu hanya menjawil pipiku. Sakit!

"Apa yang harus aku lakukan dong?" tanyamu

Mau bertukar tempat denganku? tanyaku dalam tulisan tangan yang rapi. Wie termenung, mana mau dia bertukar tempat denganku.

##########################################################
"Semalam kamu bicara padaku!" teriak Wie.

"Heh! Kampret, emang gue bicara apa sama lo?" ini anak aneh bener hari ini.

"Lho, Dean...bukannya lo bisu-tuli?" wajah bingung Wie sudah sangat aku kenal. Ada sesuatu yang terjadi sama dia?

"Lo kenapa, Wie?" gantian aku yang khawatir sama dia.

#########################################################

Dean, pertikaian tak pernah akan berakhir kalau kamu tak ingin mengakhirinya. Coba bicara sama dia. Minta maap sama dia. Mungkin itu akan menenangkanmu. Kamu akan bebas pergi dari alam ini dan tidak dipaksa menderita seperti ini. Wie bukan musuhmu. Dia temanmu. Orang yang selalu mendengarkanmu walau dia tak pernah benar-benar bisa mendengar. Bukankah selama ini kamu bebas bercerita apa saja sama Wie.
Dean...coba ikhlas. Lupakan kesalahannya sebesar apapun, dan kau akan bebas. Mama juga ikhlas melepasmu, Nak. Mama tak akan menghalangi langkahmu karena mama tak ingin memberatkanku.
Dan Sinar putih menyilaukan mendekatiku. Aku tak lagi mendengar suara mama. Aku hanya melihat Mama, Papa, Dani adikku dan...Wie. Mereka mengelilingi tubuh...ku.
Itu tubuhku. Itu aku...
Hey...itu tubuhku!

Jelaga

dan kau tahu jelaga itu bau
abu, sisa pembakaran
sesuatu yang terbakar
menyebabkan rasa sakit
dan penderitaan
sesuatu yang dibakar
menyebabkan penyakit
dan siksaan














Cinta saya menjelaga?

No...no...no...no...

Menurut http://www.artikata.com jelaga itu adalah butiran arang yang halus dan lunak yang terjadi dari asap lampu dan sebagainya berwarna hitam.

Yap, saya tak pernah ingin cinta saya mengabu karena abu mudah ditiup angin. Warna abu itu kabur, tidak jelas.
Abu memang bikin gak jelas. Hitam nggak. Putih juga tidak. Lalu jelaga? Di awal saya bilang kalau jelaga itu bau. Jelaga rokok yang saya maksud. Apalagi dalam asbak berair. Saya benci rokok.

Kenapa tiba-tiba saya membicarakan jelaga, lalu ada cintanya juga?
Kemarin sore, setelah terbangun dari tidur siang (anugrah buat saya kalau bisa tidur siang) saya mendengarkan radio masih sambil tiduran. Uuuhhh kenikmatan yang jarang saya dapat, apalagi setelah turun hujan.
Penyiar radio tersebut bertanya tentang perbedaan MENCINTAI dan MENYAYANGI. Dengan sotoy saya menuliskan definisi saya akan perbedaan kedua hal itu.
Saya bilang: ada sifat posesif dibalik kata CINTA, ada hasrat untuk selalu melindungi kalau kita SAYANG sama seseorang.

Penyiarnya bilang kalau CINTA pengennya cepet-cepet, sedangkan SAYANG selalu sabar.
dan saya mendengar pendapat seseorang tentang definisi kedua hal ini. Dasarnya saya memang nggak konsenan, saya lupa apa yang pendengar ini tulis, hanya belakangnya saya ingat kalau cintanya menjelaga. Makanya saya gatel ingin menulis ini.

Sebetulnya nggak ada definisi khusus untuk CINTA dan SAYANG. Jadi bebas saja mau mendefinisikan CINTA dan SAYANG dengan apapun. Bebaslah, sebebas kita menikmati nikmat Allah yang dilimpahkan dengan penuh CINTA dan SAYANG.
Kalau tidak CINTA dan SAYANG, Allah tak akan pernah mengurus makhlukNYA.

CINTA dan SAYANG gak pernah bisa didefinisikan, hanya bisa dirasakan. Keduanya tak bisa dipisahkan, tak dapat pula dibandingkan karena keduanya berjalan pada jalurnya.
Apapun definisi yang kamu tulis temanz...seterah, bebaslah! Sebebas kamu menikmati CINTA dan SAYANG yang Allah beri.

Obrolan dengan bulan

Minggu malam lalu, 17 April 2011, saya kembali menikmati bulan yang bulat dengan taburan bintang yang semarak lepas tanjakan Nagreg sepulang mengantar Aldi pulang ke kandangnya di Garut.


Sambil menunggu mama menunaikan shalat maghrib saya mencoba ngobrol dengan bulan.


Saya mulai cerita pada bulan kalau sudah 6 bulan ini hari-hari saya tak diganggu Aldi. Untuk menengoknya seminggu sekali pun tidak. Enam bulan terakhir ini hari-hari saya hanya dihiasi oleh kerinduan. Lalu air mata mengalir deras bila rindu itu terlalu menghentak dan bikin dada sesak. Kesibukan menjadi penghalang rindu itu memudar.

Malam itu bulan seolah tersenyum meyakinkan saya kalau Aldi bisa kembali merusak konsentrasi saya setiap hari. Tawanya yang lepas dan tatapan matanya yang lugu dulu, akan kembali saya nikmati. Akal cerdasnya akan kembali mengelabui saya untuk mengajaknya ke tempat yang dia inginkan.

Tak lama hp saya berbunyi seorang teman memberitahu kalau bulan malam ini keren banget. Teman, saat itu aku sedang ngobrol dengan bulan. Dia bilang kalau saya hebat. Ya...saya hebat bisa bolak balik Bandung-Garut demi anak kecil yang sangat saya sayangi. Bulan tersenyum lagi, dia tau kalau saya sedang membicarakannya.
Saya bilang sama dia kalau akhir-akhir ini tak sering2 mengadu karena langit selalu diselimuti awan dan menghalangi sinarnya.

Aaahhh, ngobrol saya tak lama karena mama sudah selasai. Bulan hanya menatap punggung kami yang kembali melaju di atas Argo, motor kesayangan saya. Malam ini indah. Bulan yang berbinar meyakinkan saya kalau Aldi memang akan segera kembali berkumpul.

Simpan saja apa yang ingin kamu simpan

Simpan saja apa yang ingin kamu simpan!
Terkadang kita butuh seseorang yang tepat untuk jadi tempat curhat. Seseorang yang hanya sekedar mendengarkan keluh kesah, galau, beban hidup yang kita rasakan. Bercerita pada seseorang hanya untuk mengurangi semua itu. Mendapat solusi atau tidak, setidaknya ada sesuatu yang lepas dan tidak terlalu menghimpit dada. Sesuatu yang memang harus kita keluarkan.

Selalu ada orang yang tepat untuk dijadikan tempat bercerita. Kenal atau tidak, selalu ada yang peduli atas masalah yang kita hadapi. Selalu ada empati dan simpati selama kita menyadari kalau semua itu Allah yang memberi.

Saya hampir tidak pernah bercerita masalah yang saya alami, alasannya karena takut menyesal setelahnya. Ternyata apa yang saya perkirakan memang benar.
Saya pernah cerita masalah yang selama "puluhan" tahun tak ada yang tahu.

Menyesalkah saya?
YA! Karena dari satu cerita terkuak banyak hal yang sebetulnya tak ingin saya umbar. Saya orang yang introvert. Tapi entah kenapa saat itu saya begitu ekstrovert. Bukannya rasa lapang atau beban berkurang setelah saya bercerita. Beban saya justru malah makin bertambah walau "teman" itu (mungkin) masih bisa dipercaya untuk menyimpan apa yang ingin saya simpan dan tidak menjadikan rahasia saya sebagai rahasia umum. (Untuk anda yang merasa saya sangat berterima kasih).

Dari pengalaman itu saya tak lagi pernah menceritakan apapun yang ingin saya simpan pada orang lain. Tidak juga pada pasangan saya. Cukup saya saja dan Allah yang tahu.
Kita berhak menyimpan apa yang ingin kita simpan. Itu bukan berarti kita berbohong dan berlaku tidak jujur. Tidak semua harus kita ceritakan pada orang lain. Termasuk pasangan, bahkan orang tua.

Saya punya media lain untuk bercerita. Ada diary dan blog ini, selain saya shalat ^_^
Saya lebih leluasa menuangkan apa yang saya rasa dalam bentuk tulisan tanpa harus membuka apa yang harus saya tutupi. Ekspresif meski tak eksplosif.

Tidak bercerita bukan berarti saya tidak bisa mendengar. Saya cukup dipercaya beberapa teman sebagai tempat curhat mereka. Insya Allah saya masih bisa menjaga kepercayaan mereka. Kalau memang saya tak sanggup menjaga rahasia itu, maka saya tulis lewat puisi atau cerita. Menjaga kepercayaan lebih utama. Menyimpan apa yang harus saya simpan. Saat berkelit kita tak perlu bohong menutupi rahasia seseorang yang memang bukan hal maksiat. Hanya ingin melindungi privasi seseorang dan tidak mempermalukannya.

Saat pintu terbuka, pergilah keluar, hirup udara segar, cari apapun yang baru yang akan menambah pengetahuan. Setiap ruang selalu ada pintu, setiap masalah selalu ada jalan keluar, setiap beban tentunya akan berkurang seiring berjalannya waktu. Setiap pertanyaan selalu punya jawaban, walau tidak terlalu tepat dan tidak terlalu memuaskan, setidaknya membuka pikiran kita untuk mengetahuinya. Dan simpanlah apa yang ingin kausimpan.

Kamis, 14 April 2011

Kupu-kupu terbang

kupu-kupu ini terbang
ulatnya ia tinggalkan
jauh sebelum menjadi kepompong
indah kepaknya tak pernah hinggap
di dedaunan
kupu-kupu ini terbang
tak kembali


Proses

Aku tak pernah suka phonecell-ku berbunyi malam-malam. Entah itu untuk telpon atau hanya sekedar pesan singkat saja. Tapi aku tak pernah mematikan benda itu. Phonecell-ku akan tetap aktif. Aku bukan berasal dari jenis nokturno sehingga malam hari adalah waktu untukku berhibernasi. Sayangnya sekali aku terjaga, sulit untuk kembali memejamkan mata.

Seperti malam itu, dering telpon membangunkanku. Nana terisak di seberang sana sambil langsung berbicara, "Kecurigaanku benar, Mey!" dalam isaknya. Kemudian, "Kemarin malam Dody datang lagi, feelingku mengatakan untuk mengikuti mereka. Dan..." kali ini Nana tak dapat menahan tangisnya.

Dari tangis Nana aku mengerti apa yang dia rasakan. Perihnya menggigit.
Nana itu pacar Harry, sepupu yang paling dekat denganku. Biasanya tidak Harry tidak Nana selalu bercerita setiap kali mereka bermasalah dengan hubungan mereka. Kali ini tidak demikian, ada yang Harry sembunyikan dariku. Walau demikian aku mendapat gambaran apa yang terjadi antara kedua orang terdekatku itu. Nana yang menceritakannya.

"Mey, coba tolong aku, paling tidak tolong sepupumu!"

"Ya Na, tanpa dimintapun aku akan bantu. Aku sayang Harry dan tak ingin dia terperosok lebih dalam lagi."

############################################

"Sudah lama kau lakukan itu, Ry?" Harry tak segera menjawab pertanyaanku, malah menatapku lama, "Hey!" aku mengingatkannya dan hanya dibalas senyum kecut.

"Delapan bulan!"

"Apa yang kau cari?"

"Sama seperti apa yang kau cari dari Ted."

Jawaban dingin Harry membuatku tersentak. Entah apa yang harus aku katakan. Kalau menyangkut Ted itu berarti menyangkut perasaan yang tak dapat digambarkan. Sulit untuk diungkapkan. Ya Tuhan...sebesar itukah yang Harry rasakan pada Dody?

"Ry, hubungan kamu dengan Dody bukan hanya dipertanggungjawabkan pada Nana, tapi juga pada Tuhan."

"Bukankah Tuhan yang menumbuhkan rasa ini, Mey? Seperti yang selalu kamu katakan."

"Ingat keluarga, apa kamu tak melihat bagaimana perasaan orang tuamu? Cinta memang anugerah Tuhan, makanya Dia mempertemukanmu dengan Nana. Mungkin kehadiran Nana memang untuk membantumu keluar dari semua ini."

"Mey, bicara memang mudah. Coba kalau kamu jadi aku...apa yang akan kamu lakukan? Gak ada selain tersiksa dan menderita..."

"Kalau benar kamu merasa tersiksa dan menderita, tinggalkan Dody, kembali pada kami!"

"Tidak mudah, Mey. Aku berusaha untuk kembali, tapi semua butuh proses!"











Apa memang semua butuh proses? Ketika cinta tumbuh untuk orang yang telah dipilih oleh hati...itu juga proses? Apa proses itu pula yang membuat Harry melakukan hubungan sesama jenis?
Memang bukan suatu kesalahan bila proses itu membuat sakit banyak orang. Dan memang tak ada yang perlu disalahkan. Tidak juga ada yang harus menghakimi apa yang telah Harry lakukan. Tidak juga aku.

Proses itu berjalan dengan sendirinya, seiring dengan berjalannya waktu. Hanya niat baik untuk kembali pada hal yang benar yang bisa menyelesaikan masalah Harry. Ya...aku tak berhak melarangnya. Aku hanya bisa mengingatkan dia, tak lebih. Sebab aku pun memang tak lebih baik darinya.
Dan aku pun hanya ingin tidurku tak lagi terganggu dering telpon.

Semua aktifitas hidup butuh proses.

Senin, 11 April 2011

Perkawinan











Pembentukan sebuah keluarga dimulai dengan PERKAWINAN, itu menurut saya.
"Perkawinan bukanlah suatu upacara, perkawinan adalah suatu hasil karya!" - Charlie W. Shedd

Entah kenapa saya suka kata-kata Charlie W. Shedd. Banyak yang saya dapat tentang pernikahan setelah saya membaca kumpulan suratnya untuk anak perempuan tersayangnya yang akan menikah.

Bahwa perkawinan itu bukan berarti MENCARI pribadi yang tepat, tetapi lebih berarti MENJADI pribadi yang tepat.
Ya. Kita mengakui sebagai manusia tentu banyak sekali kekurangan yang ada dalam diri. Menikah bukan berarti mencari seseorang yang tepat untuk melengkapi kekurangan itu. Terlalu banyak pertimbangan kalau kita mencari seseorang yang benar-benar tepat. Bukankah Allah sudah menyediakan jodoh untuk masing-masing kita. Siapapun itu kita tak pernah tahu. Kita juga tak pernah menyangka bahwa jodoh kita adalah Si DIA. Menjadi pribadi yang tepat untuk jodoh kita ada baiknya. Selain kita bisa menempatkan diri secara bijaksana. Kekurangan tak harus ditutupi oleh seseorang. Justru kita harus bisa memanfaatkan kekurangan itu dengan kelebihan yang kita punya: menjadi seseorang yang tepat untuk diri sendiri dan keluarga.

Menikah dengan seseorang ibarat melihat pulau-pulau yang harus dijelajahi, gunung-gunung yang harus didaki, lembah-lembah yang harus dituruni, menemukan hal-hal baru dikejauhan. Kita tak pernah tahu apa yang ada di hadapan. Selalu penuh kejutan dan mendebarkan. Seperti berselancar untuk pertama kalinya, masuk ke dalam gulungan ombak besar. Pandai atau tidak kita harus bisa keluar dari gulungan ombak itu.

Menikah diibaratkan menaiki bahtera. Harus ada nahkoda yang mengendalikan kemudi, dan di sampingnya seorang navigator harus selalu siap membaca radar atau peta agar bahtera itu tetap berjalan pada jalurnya. Keduanya harus siap menghadapi badai yang sewaktu-waktu datang. Kalau tak ada saling pengertian antara navigator dan nahkoda, sudah pasti bahtera itu akan porak poranda dihajar badai.

Seandainya tiap pasangan (menikah atau tidak) memiliki dasar pemikiran yang sama: Aku mutlak milikmu dan kau tetap milikmu.
tentu tak akan pernah ada pertikain, terutama dalam perkawinan, sebab satu sama lain sudah saling menghargai dan menghormati hak masing-masing. Tidak akan saling menyalahkan, keluarga akan selalu tentram dan sejahtera.

Sayangnya tidak semua pasangan berpikir demikian karena perkawinan adalah menyatukan dua kepala dengan isi yang berbeda. Pertikaian selalu saja akan terjadi. Bukan masalah besar kalau kita bisa saling mengerti. Tidak penting siapa yang memulai pertengkaran atau menjadi pihak yang bersalah. Hal terpenting adalah rasa penyesalan dan niat baik untuk tidak mengulangi kesalahan itu.

Kata MAAF merupakan unsur terpenting dalam suatu hubungan selain kalimat AKU CINTA PADAMU. Bagi beberapa orang sulit untuk menyatakan penyesalan dan sulit pula untuk menerima penyesalan orang lain. Aku mutlak milikmu dan kau tetap milikmu, menjadi dasar untuk itu semua. Memaafkan merupakan suatu kebesaran hati. Kebesaran hati tak akan pernah terjadi kalau tidak dimulai dari diri sendiri.

Tak perlu mencari hal yang tak ada pada kita dari orang lain. Tak perlu juga menceritakan apa yang terjadi dalam keluarga kita pada orang lain. Tak perlu mengorbankan apapun untuk kelangsungan perkawinan kita. Masalah tiap pasangan tentu berbeda. Hanya saja agar bisa dicintai sepenuhnya adalah mencintai sepenuhnya.

Perkawinan adalah awal pembentukan sebuah keluarga. Keluarga yang baik diawali oleh pasangan yang saling mengerti, tidak hanya saling mencintai.

Jumat, 08 April 2011

Mencintai dan Dicintai Sepenuhnya



















Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga.
Peribahasa itu ada benarnya Ted, buat aku. It's just like "you can run but you can't hide". Perkawinanku dengan Lilian tak lagi bisa dipertahankan. Memang Lilian menerimaku apa adanya, tapi tidak menerimamu dalam perkawinan kami.

Aku mengaku salah. Tapi tak mau menyalahkan diri sendiri. Kamu tau Ted kalau perasaan ini tidak datang dengan sendirinya. Aku tak menyesal harus berpisah dengan Lilian. Aku pun tak harus mengasihaninya. Walau Lilian mencintaiku, aku tidak. Aku bahkan menyiksa perasaannya.

Ted, aku melepas Lilian karena aku sayang sama dia. Lilian sudah bekerja keras meyakinkan hatiku, mencoba memupuk cintaku agar tumbuh di taman hatinya. Aku tak bermaksud untuk membohonginya. Tidak juga sedang berpura-pura. Aku hanya tak ingin menambah besar luka Lilian.

Ted, cinta tak bisa dipaksakan bukan? Empat bulan hidup bersama Lilian, cinta itu belum juga hadir. Aku berupaya menghilangkan jejakmu dengan menikahi Lilian. Tapi sama saja, betapa berat bebanku dengan melakukan hal seperti ini.

Waktu itu Lilian tau aku masih sangat mencintaimu. Dia membantuku untuk coba melupakanmu. Dengan besar hati Lilian menerima hatiku yang masih penuh oleh nama dan segala ornamen tentangmu. Sekarang pun Lilian tau kalau aku masih sangat mencintaimu.

Tidak mudah bagiku untuk tinggal bersama orang yang tidak aku cintai, tapi dia sangat mencintaiku. Aku tak mau terus hidup dalam tekanan. Aku tau, kau pun mengalami hal yang sama. Bahkan bebanmu lebih berat karena ada Safitri dan Nala yang mengikatmu. Terlalu banyak pertimbangan yang harus kau pikirkan. Hubungan yang tak pernah bisa kau putus, dan kau tak akan pernah bisa meninggalkan mereka.

Ted, aku berani berpisah dengan Lilian dan berharap dia menemukan orang yang mencintai dan dia cintai dengan tulus. Suatu hari dia pernah bilang padaku bahwa untuk dicintai sepenuhnya, harus mencintai sepenuhnya pula. Aahhh...Lilian, aku tak bisa mencintaimu sepenuhnya.

Kini aku menikmati kesendirianku Ted, menanti seseorang yang akan mencintaiku sepenuhnya dan aku cintai sepenuhnya.

Rabu, 06 April 2011

Girl









Girl...
you stayed there
stared at the sun, the stars,
and my shadow

Girl...
you are standing there
waiting for me
looking for the last episode of our game

A girl was standing there is me
a girl, you were looking for

Debu Di Langit langit Kamarmu









aku debu
menempel di langit langit kamarmu
kau tak pernah tahu aku selalu di sana
dan tak pernah bisa menyentuhku
di sana aku leluasa
melihat keterbukaan
tak sekedar tubuh telanjang
menikmatimu tanpa malu-malu
tanpa rasa bersalah

membaca diary-mu
menyaksikan segala tangis,tertumpah
tak perlu sembunyi-sembunyi
tak juga harus tutup mata
mengetahui kekuranganmu
lalu aku harus siap
kamu
apa adanya
aku ada
seperti debu
di langit-langit kamarmu

Peluk



tanpa jutaan kata
berhamburan, hanya sentuhan hati
lewat kulitmu
banyak makna, rasa nyaman
terungkap dengan
peluk

Sabtu, 02 April 2011

About Bored

"Lazy. Bored, it merely!" or, "No way, bored! There is nothing new!" or, "Yeeeakk, you make me bored!"

Boredom can be a key word to get something new. Could also be a causal processes that bring and produce creative things are more varied.

Tired of leaving it can be a monotonous old, already too familiar to be done. One thing that needs refreshment and renewal. But it also can be bored is not like a thing, person, or process.

To be 'bored' does not come too soon required a re-install, refresh, recharge, refill our souls with something fun. The trick? Expand friends, multiply the smile, If you are a moeslem take wudlu, and then multiply thanksgivin: Shalat.

Remember, God is never tired of taking care of the creatures.

Untuk Mama dan Papa

"Kayu putih, popok, gurita sudah siap sebelum kamu lahir!" dan sekali lagi mama bercerita.

"Papa yang belikan?" mataku berbinar mendengar papa begitu perhatian. Bahkan sebelum aku lahir.

"Ya,setiap pulang kuliah, selalu ada barang baru untuk bayi pertama kami. Itu kamu!" mama tersenyum, "Papamu pasti cerita kalau dia membeli itu semua tidak sendirian. Teman kuliah perempuannya selalu membantu mencarikan barang-barang itu."

"Papa lakukan itu?" tanyaku tak percaya dan mama mengangguk, "Mama tidak cemburu?"

"Untuk apa? Mama percaya sama papamu makanya mama yakin mau dia nikahi! Papamu sering cerita kalau di kampus banyak sekali perempuan-perempuan teman kuliahnya yang mengajak dia pergi atau sekedar makan siang. Tapi papamu tahu aturan, dia pria menikah yang sebentar lagi akan mendapat hadiah dari istrinya. Kamu, seorang bayi perempuan yang cantik!" mama begitu antusiasnya menceritakan kehebatan papa.

"Papa tahu kalau aku perempuan?"

"Tidak. Kami sepakat tidak melakukan usg, tapi mengikuti kata hati kalau anak pertama kami adalah bayi perempuan yang cantik!"

Aaaahhh....aku suka sekali mendengar cerita itu. Cerita menarik tentang papa selalu ingin aku dengar. Aku hanya mengenal sosok papa dari cerita mama. Bahwa papa seorang pria pengertian. Tanpa pernah diminta papa tahu apa yang mama mau. Dan aku senang bisa mewarisi otak cerdas papa.

Ya...hanya cerita saja. Aku hanya sebentar menikmati kasih sayang papa. Hanya 3 tahun, setelah itu papa seolah menghilang entah kemana. Hanya keyakinanku kalau papa bukan bajingan adalah mama tak pernah bercerita hal-hal yang buruk tentang papa. Mama masih sangat menghormati papa, berarti tak ada alasan untukku membencinya. Ya kenapa pula aku harus membenci pria sehebat papa? Pria yang menularkan otak cerdas dan kreatifnya padaku.

Aku malah bangga. Ketiadaan papa di sisi kami membuat mama begitu menakjubkan di mataku. Mama adalah perempuan tangguh, seorang single parent yang tak kenal lelah. Mama yang membimbingku, mendidikku, mengenalkan aku pada kerasnya kehidupan dan bagaimana harus bertahan dalam kesulitan. Aku bersyukur Tuhan memberiku orang tua yang benar-benar kuat.

Mama selalu menularkan ketulusan dan kasih sayangnya tidak hanya padaku. Mama begitu tegar menghadapi tantangan hidup seorang diri. Keluhan pasti ada, tapi mama tak pernah memperlihatkannya di depanku. Aku pikir mama yang lebih lama hidup tentunya lebih lama menderita tapi begitu kuat. Aku saja yang hanya ditinggal pacar sudah mewek-mewek, minta mama mengasihaniku dan menghiburku. Betapa cengengnya aku.

"Sedang apa, kak?" tanya mama.

"Sedang mengagumi mama dan berharap papa segera pulang. Untuk mama!"

Mama tersenyum, lalu memelukku. Aahh...mama, semoga yang aku ucapkan selalu jadi kenyataan. Mama selalu sehat dan bahagia ada atau tidak ada papa di sisimu.
Untuk mama dan papa, Allah menyayangi kalian. Selalu. Amiin.