Selasa, 28 Juni 2016

Hidup itu Pilihan




Saya selalu menggambarkan hidup itu suatu proses: lahir, memilih dan mati. Manusia lahir ke dunia ini untuk memilih. Dan pilihan yang saya ambil merupakan kehendak serta menunjukkan siapa saya sebenarnya.

Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya. Serta tidak setiap orang mengerti pilihan saya. Selalu ada sisi baik juga sisi buruk. Itu normal. Magnet tidak pernah akan ada kalau hanya punya satu kutub. Listrik tidak akan mengalir kalau hanya ada satu muatan. Setiap pilihan ada yang mendukung, ada pula yang ingin menghancurkan. Semua bergantung seserius apa pilihan yang diambil.

Memilih merupakan hak asasi manusia yang harus dihormati orang lain tetapi tidak harus merusak kehormatan orang lain. Selama itu baik untuk diri dan lingkungan serta tidak menyimpang dari keyakinan, pertahankan dan lanjutkan. Ga usah pusing apa kata orang. orang lain ga perlu repot mengomentari atau mengkritik sebab saya sangat tau tujuan hidup saya.

Sebenarnya saya ga pernah ambil pusing terhadap komentar dan kritikan orang lain. Alasannya karena hidup itu pilihan antara menikmati atau menderita. Daripada menderita menjalani hidup lalu akhirnya tersiksa...lebih baik menikmati penderitaan itu.

Yup...saya selalu menikmati apa yang saya jalani & lalui. Life is only once dan ga perlu dibuat susah. Kalau dilewati dengan penderitaan rasanya sayang sekali. Masih ada yang lebih menderita daripada kita. Meratapi penderitaan hanya menghabiskan waktu kita menikmati hidup. Syukuri apa yang Allah beri dan you'll be happy ever after.

Peace!

Minggu, 26 Juni 2016

puisi puisi pendek tentang ayah 4


#1
kekar dan tangguh  
tak pernah mengeluh

#2
rinduku mengalahkan kerlip bintang
hadir di setiap tarikan napas

#3
wajah yang tak pernah tergambar
selalu tergores garis luka

#4
cintaku tak terbatas
walau tak pernah terbalas

#5
orang yang berpengaruh
untuk keberadaanku



03.03.2015

Rabu, 22 Juni 2016

ANAK adalah INVESTASI DUNIA dan AKHIRAT


Anak merupakan anugrah terbesar yang Allah berikan untuk makhlukNya. Anak dapat berfungsi sebagai penerus keturunan, juga untuk melestarikan suatu spesies agar tidak punah. Begitu pun dengan anak manusia.

Bagi saya, anak bukan sekedar mahakarya hasil hubungan biologis antara ayah dan ibu. Tapi anak adalah individu yang dititipkan Allah yang menjadi amanat bagi orangtua untuk dibimbing dan dibina menjadi pribadi yang lebih baik. Anak, merupakan investasi bagi orang tua.

Karakter orangtua dapat dilihat dari tingkah laku anak, sebab anak selalu meniru tingkah orang yang paling dekat dengannya. Dan yang paling dekat, tentu saja orangtua. Di situ investasi awal kita terlihat. Anak bisa menjadi jalan bagaimana orangtua membimbing dan mendidiknya. Anak bisa membawa nama baik orangtua, juga dapat membanggakan orang-orang di sekitarnya. Tapi anak pun bisa menjadi bumerang bagi orangtua.  Semua bergantung dengan cara mendidik dan membimbing mereka.

Kedekatan orangtua dengan anaknya dapat mengendalikan tingkah laku anak.  Apalagi jika didukung dengan bimbingan agama. Siapa sih yang tidak menginginkan anak yang cerdas, sopan, ramah, berprestasi dan soleh? Semua pasti menginginkannya. Hal tersebut kembali bagaimana cara orangtua membimbing mereka. Setiap didikan orangtua berpengaruh besar bagi kehidupan anak di masa depan.

Tapi ingat, jangan sampai kecintaan dan kasih sayang kita membutakan. Apa yang kita berikan jangan melebihi kecintaan kita pada Allah swt. Justru semua yang kita lakukan harus didasarkan ibadah dan mencari ridho Allah swt. Oleh karena itu biarkan anak merasa  nyaman untuk bercerita apa saja, sebagaimana kita merasa nyaman mengadu dan bercerita apa saja pada Allah swt.

Sebagai orangtua kita perlu berhati-hati dalam pengasuhan anak pada masa perkembangannya. Sebagian besar permasalahan anak disebabkan oleh kesalahan dan ketidaktahuan orang tua memperlakukan mereka. Karena itu, sikap kita pada anak sebaiknya:


  • tegas, tapi lembut
  • tidak memaksa, tapi mengerti
  • tidak melarang, tapi mengarahkan
  • tidak menyalahkan, tapi membangkitkan semangat

Sempatkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak. Tunjukkan kasih sayang kita dengan perhatian, bukan memberi hadiah berlebihan. Jarak dan waktu seharusnya tak jadi penghalang untuk menunjukkannya. Hal kecil dapat dianggap besar baik dalam situasi positif maupun negatif. Perhatian sekecil apapun dapat membantu orangtua dalam mendidik anak.

Beri dukungan untuk pilihannya. Beri pujian untuk prestasinya. Beri ampunan untuk kesalahannya. Lebih banyak memuji prestasinya akan membuat anak lebih baik ketimbang selalu mengkritik dan mengoreksi kesalahannya.

Bersikap demokratis setiap mengambil keputusan. Beri kepercayaan kalau mereka mampu melakukan suatu hal. Ajari mereka untuk dapat bertanggung jawab pada apa yang dipilih dan dilakukannya. Jangan pernah menjatuhkan harapannya.
Jangan melakukan kekerasan fisik, sebab itu bukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Kekerasan tidak hanya akan menorehkan luka pada fisik, tapi juga jiwa mereka. Tentu saja hal tersebut dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan jasmani serta emosi mereka.

Jadilah sahabat saat dia curhat. Jadilah guru tempat dia bertanya. Jadilah ibu tempat dia mengadu. Jadilah ayah tempat dia berharap. Jadilah orangtua yang asyik buat mereka, yang mengerti mereka sesuai keadaan dan jamannya.

Ingatlah bahwa anak adalah investasi dunia dan akhirat.

Bandung,
25 Desember 2014
20.48