Takbir sudah tak terdengar. Semua orang larut dalam kegembiraan. Mereka sudah tak lagi takbir. Entah lupa sama tuhannya karena terlalu gembira atau momen takbir bergema hanya untuk menyambut hari kemenangan. Saja. Lalu ketika mereka melihat kue-kue yang berjejer di atas meja, opor ayam yang bau sedapnya tercium hingga ke luar rumah, serta baju baru yang indah dan wangi menghablurkan pujian mereka akan keagungan Tuhan Sang Pencipta Alam. Tuhan yang telah mengganti Bulan Ramadan dengan Bulan Syawal.
Hatiku bergetar tatkala takbir pertama bergema. Bibir mengucap kebesaran Allah yang Mahakuasa, namun ada ada perasaan sedih menyelinap. Akankah aku kembali bertemu Ramadan tahun berikutnya? Hanya Allah yang Mahatahu. Setelah sehari lebaran berlalu dan takbir tak lagi bergema di seantero alam raya sebab semua mata di penjuru dunia tengah terhipnotis bola sepak yang diperebutkan di Rusia...hatiku merasa sepi, padahal tayangan televisi begitu meriah.
Yaa Allah mungkin ibadahku di bulan Ramadan tak sesuai keinginanMU, sehingga aku tak merasa tenang. Kalau bisa aku ingin ikut remedial agar nilai pahalaku selama Bulan Ramadan dapat mencapai nilai KKM yang Engkau tentukan agar aku merasa tenang dan bahagia. Agar aku bisa menunjukkan pada semua orang: HEY LIHAT...NILAI PUASAKU SEMPURNA KATA ALLAH!
Yaa Rabb, Engkau beri Bulan Ramadan bagi kami agar kami dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, khususnya aku. Sayangnya aku rajin hanya saat Bulan Ramadan. Persis sama dengan cara belajarku waktu kuliah dulu, SKS. Sistem kebut semalam. Hanya kali ini S terakhirnya berbeda SISTEM KEBUT SEBULAN.
Aku pura-pura rajin membuka AlQuran yang artinya saja aku tak tahu. Jangankan artinya, bacaanku saja belum tentu benar. Aku pura-pura rajin taraweh, padahal di masjid ada yang kutuju.
Yaa Allah...malu rasanya aku dengan semua itu. Kalau boleh, aku minta remedial Yaa Rabb, untuk memperbaiki niatku, untuk memperbaiki amalanku, untuk memperbaiki tujuanku melaksanakan ibadah puasa selama sebulan. Ijinkan aku untuk bisa kembali rasakan nikmatnya ibadah puasa tahun depan. Ijinkan aku kembali mendengar gema takbir yang lebih meriah dari gema Piala Dunia di Rusia saat ini. Aamiin.
Taqabbalallahhu minna wa minkum.
Barakallah fii kum.
Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar