Kalau kamu malu berteman denganku yang tak punya apa apa, tak mengapa. Aku cukup tahu diri dan aku pasti terima apapun alasan yang akan kau beri.
Aku juga tak bangga dengan keberadaanku yang tak punya apa apa. Walau demikian aku tak malu. Hanya saja aku tak mau dikatakan miskin.
Kalau kamu malu berteman denganku karena alasan aku miskin, aku sungguh tak akan pernah memaafkanmu. Sebab aku percaya rizki yang Allah berikan untukku setiap hari sama dengan yang Allah beri untukmu. Hal yang membedakan adalah, hari ini kau mendapat lebih banyak dari yang aku terima. Lebih bagus dari yang aku terima. lebih besar dari yang aku terima. Mungkin suatu saat nanti posisinya yang dibalik, meski aku belum tahu kapan "suatu hari" itu terjadi padaku.
Menganggap diri miskin menurutku tidak mensyukuri nikmat yang Allah beri. Aku percaya Allah Mahakaya dan tak akan pernah kekurangan memberikan apa yang aku minta. Tidak sekarang, mungkin nanti. Tidak di sini, mungkin di tempat yang aku tidak tahu.
Aku tidak iri dengan rumah bagus yang sedang kamu tempati sekarang dengan keluargamu. Aku tidak pernah iri dengan kendaraan mentereng dan berjejer yang bisa kamu pilih untuk dikendarai setiap saat. Aku juga tidak iri dengan segala kesenangan yang kamu rasakan sekarang. Justru aku sangat bahagia, kamu yang merasakannya. Kamu, sahabat yang aku kira mau menerimaku apa adanya.
Aku selalu merasa cukup dengan pemberian Allah saat ini, karena sesuai dengan dosisku. Allah mengatur supaya tidak kebanyakan buatku sebab Allah tahu ukuran yang tepat yang Dia berikan untuk makhlukNya. Ada yang sanggup mendapatkan yang lebih banyak dan lebih besar, ada pula justru malah syok dengan keberkahan itu. Jadi jangan pernah katakan aku miskin dengan segala kekuranganku, sebab Rasulullah pun bukan orang yang mempunyai segalanya dan beliau tidak pernah merasa miskin.
Rizkiku tidak sebesar gunung es yang setiap saat bisa aku cairkan. Juga tidak sebesar serpihan es batu yang hilang saat mencair di dalam segelas sirop. Rizkiku selalu ada dan setiap hari Allah berikan untukku.
Cipaganti
29.07.2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar