tergesa aku berpacu dengan waktu
berlomba dengan derasnya hujan
mengejarmu
kilatan petir coba mencumbu
mesra, aku hindari
satu rabaan, tubuh rapuhku
hitam tak bermakna
masa yang bergulir terlalu cepat
penantian berujung sesat
harapkan peluk erat
darimu, tak dapat hirup harum tubuh
hingga petir membelai
mataku tertutup
rapat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar