Daun kuning itu gugur
dari tangkainya. Dia mati. Sudah tak guna lagi. tak bisa lagi menghasilkan
oksigen. Putus, melayang, jatuh, terhapus. Lain waktu dia membusuk, diuraikan
mikroba menjadi humus. Dia belum habis, masih berguna. Kembali naik ke atas
pohon sebagai mineral yang akan digunakan lagi.
Daun kuning itu gugur
dari tangkainya, ada yang menggantikan. Sebuah ulam, menjadi sehelai pucuk,
terus tumbuh menjadi sehelai daun.
Sehelai daun saja
banyak manfaatnya masa manusia sama sekali tak bermanfaat? Kita, manusia. Hidup
di dunia harus punya banyak manfaat. Untuk lingkungan. Paling tidak berguna untuk
diri sendiri.
Begitu yang selalu ayah
bilang. Ayah, kini engkau seperti sehelai daun kuning itu. Semoga ayah selalu
bermanfaat, tidak hanya untukku, tapi juga untuk keluargamu kelak.
Ayah…rinduku kini
mengalir bersama hujan yang tak henti turun berirama.
19.02.2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar