Rabu, 26 Mei 2010

kincir angin

baling-baling kincir enggan berputar, disaat angin bertiup kencang
berputar terus bikin dia pusing dan butuh istirahat
sekali-sekali bolos kerja tak apa
biar tidak bosan melakukan aktifitas yang itu-itu saja

25 May 2010
[22.49]

Jangan paksa aku terima kamu kembali

Pintumu terkunci
dan kuncinya hilang, tak bisa kutemukan
masuk lewat jendela terlalu tinggi
aku tak akan melompat naik
bukan takut terjatuh, aku tak layak lakukan itu
aku tak akan coba mendobraknya
tak akan memaksakan diri masuk ke ruanganmu
karena pasti kau tak akan terima
tak perlu ganti kunci baru kalau punya duplikatnya
biarkan aku saja yang kehilangan kunci itu
tak perlu khawatir akan kehilangan apapun
bukankah kau tak pernah kehilangan apapun selama ini
dan kau tak perlu memasang peringatan
di depan pintu: jangan paksa aku terima kamu
kembali, aku tak akan pernah memaksa masuk
tenanglah!

22 May 2010
[21.14]

Hallowen saat natal

Harapanku besar dalam tubuh kecil yang meradang
seperti merayakan hallowen saat natal
kepala labuku menggelinding entah ke mana
saat kutemukan ternyata ada di kaki pohon cemara
yang terang dan ramai oleh ornamen warna-warni
meriah sekali
sayang…kepala labuku tak bisa disatukan kembali

22 May 2010
[19.47]

Menghibur bulan

Bulan yang biasanya bulat terang kini berubah pucat
kasihan bulan, apa dia juga masuk angin
atau hamil: siapa yang mau bertanggung jawab kalau sudah begini?
Aku yakin kamu pun lepas tangan kalau kamu yang berbuat,
bukan?

Padahal bulan tak pernah mengeluh walau harus bersinar sendirian
dia tak menuntut ditemani, dia tak pernah merasa sendiri
mimpi-mimpiku selalu datang menghampiri,
mengajaknya ngobrol dan bercanda sampai aku sendiri lupa
tadi malam mimpi apa.

ah, bulan…kalau memang sakit,
istirahatlah, jangan memaksakan diri!
ada aspirin di sini
ayo aku tunggu, bersama mimpi-mimpiku
biar kamu segar lagi.

22 May 2010
[19.38]

Jamu tolak angin

hujan turun tak kenal kompromi
tak melihat waktu, mau fit atau sakit mengetuk tanah sesukanya
hujan lupa kalau angin sewaktu-waktu ikut serta
sekarang sakit baru tahu rasa
hujan masuk angin
semalam angin membontang-banting dahsyat
padahal kalau dia tidak lupa minum jamu tolak angin sebelum turun
dia tidak akan minta kerokan sekarang

22 May 2010
[13.38]

Temani matahari kencan

kamu bangun lebih pagi dari matahari?
Hebat!
Mau kemana?
Pasti mau temani matahari kencan bukan?
Sampai sore saja
dan jangan biarkan hujan yang genit ganggu kencan kalian
ajak dia ke tempat eksotis
tak perlulah sampai ke Tembok Cina
tak usah pula nongkrong di Duurstede
yang dekat-dekat saja tapi membekas
lalu pandangi bulat matahari sore lebih romantis
dia pasti senang

22 May 2010
[08.23]

Baru bercerai

Sabtu sore ini adem. Ini malam minggu
kamu mau temani?
malam ini tak ada yang temani
langit sepi, bintang-bintang sedang berpesta
dengan peri-peri cantik entah di sudut langit sebelah mana
bulan juga ikut pergi
katanya mau berubah jadi lampu disko biar pesta bintang meriah

kamu tak ikut berpesta?
tak usah,lah. temani aku saja di sini
jangan pergi, kumohon
karena aku baru saja bercerai

22 May 2010
[08.03]

Mencari jalan ke surga

Seorang anak yang tersesat bertanya seorang pemuda
“Mas, numpang tanya.”
“Ya, De. Mau tanya apa?”
“Kalau jalan ke surga ke arah mana, ya?”
“Ke arah yang benar!”
“Arah yang benar itu sebelah mana?”
“Dari sini Ade ambil jalan lurus, yaitu jalan yang diridloi Allah, jangan berbelok mengikuti godaan syeitan. Insya Allah Ade menemukan jalan ke surga!”
“Dekat tidak, Mas?”
“Kalau Ade merasa dekat, akan terasa dekat. Tapi kalau Ade merasakan jalan itu jauh, maka otomatis akan terasa jauh!”
“Oh begitu. Terima kasih, Mas!”

20 Mei 2010

Buang benci pada tempatnya

Buanglah bencimu pada tempatnya
supaya tidak bertebaran di mana-mana
dan virusnya tidak menular pada orang lain.

20 Mei 2010

Rabu, 19 Mei 2010

Conversation between me and the rood

Me : is he still there?
The rood : going nowhere
Me : does he hurt?
The rood : never
Me : why does people hurt him?
The rood : because life is never easy

19 May 2010
[19.30]

Ejaan yang dibenarkan

Dari A sampai Z ada banyak huruf yang berjajar
saat aku sudah mengeja sampai M
kau masih B, begitu sulitkah?
saat aku bisa menulis kata maaf,
kau masih belum betul-betul memberikannya.
tak apa,
ada banyak huruf untuk merangkai kata: ALASAN
ada banyak waktu untuk kita belajar mengeja
supaya kita bisa membaca dan menulis dengan benar

19 May 2010
[13.00]

Bakso tak termakan

Semangkok bakso yang aku tawarkan tak termakan
terlalu banyak sambal
bahkan cukanya menetesi luka di tangan
perih… sampai ke hati
meski tak bikin mati
entah kapan akan pulih
mungkin tak pernah..

19 May 2010
[11.10]

Langit sunyi

terbang
menukik…
melayang kuasai langit,
tertembak
terkapar
tak lagi terbang
…langit sunyi

19 May 2010
[10.42]

A beautiful you are

and the rainbow as you know
not as beautiful as you
my fear is disappear
my courage is great
I’m not waiting for another time
coz I will never go down
if you wanna go, just go
but don’t tell it to the wind
she might goes around the world

18 May 2010
[22.26]

WOMAN

As a rainbow after the rain
coloring the sky
as a butterfly in the park
give some another picturesque

You could be sexy
you could be elegant
you could be beautiful
but you couldn’t be humbled

I know you are so gentle
but sometimes you could be nasty
you can make some cheers
get men dead of style

You are the angel
that heaven sent from up above
to be a companion of first creation
and the beauty is in you

You seem so weak
but you could control the actions
standing at the power
staying at the back of your heart

March 24, 2009

NARCISSUS

I’m still an ignorant
but so sexy
a beautiful
and I believe that you can’t live without me
a whole universe can’t keep me running
you have to treat me so good

I am not as a clever as I thought
but you stay in my corner
because I have romantic eyes
I have sexy voice
I have great moment
you have to waiting for
I always make you happy

24 Maret 2009

Cenayang

Aku tak mengerti bahasamu
tapi aku mengerti maksudmu hanya dengan satu isyarat
bukan aku cenayang
chemistry campuri urusanku denganmu

18 May 2010
[21.49]

Kristal Waktu

Biarkan waktu mengalir dan menyembuhkan
seperti kristal berkilauan
menggelinding sendiri lindas gusar menyebar
tak peduli alasan terurai dari bibir manismu
tak peduli bualan tertumpah bercampur rayuan
tak peduli kiasan kata hanya jadi hiasan percakapan
keterbatasan bukan hambatan memperpanjang ikatan
sampai penghujung hari
saat udara tak terhirup lagi

18 May 2010
[21.43]

Posesif

Tidurmu nyenyak tadi malam?
Maaf, aku sengaja mampir di mimpimu
hanya ingin hadir di tidur dan bangunmu
tak hanya terjaga dan menjaga dalam kesadaran
aku ingin miliki seluruh hidupmu, tak tersisakan
tidak buat yang lain
aku saja.

18 May 2010
[21.30]

warna Hidup

Tak peduli hujan turun tak henti
Tak khawatir panas kian mengganas
Aku tetap tersenyum
Menanti pelangi warnai hidupku

18 May 2010
[15.12]

Bintang di Hatimu

Temani kelip bintang yang menari di matamu
gerimis sentuh hatimu hanya dengan satu kata: maaf
mungkin tak terbasuh
tak apa…
kadang bintang pun tak terlihat hiasi langit malam
saat gerimis hadir
padahal mereka selalu ada
di hatimu…

17 May 2010
[20.02]

Black coffee and red wine

There’s a sign in front of the door
with the capital alphabetic
I drank a cup of black coffee
You didn’t take it and wished a bottle of red wine
With the regular alphabetic
Coz you are so wise

17 May 2010
[07.41]

Elegi sore

Sore ini langit kembali menangis
dan biarkan tangis langit mengalir jauh
ke tempat tak tersentuh
pendam rapuh dalam-dalam
hingga tak berubah diam
walau sesaat…

17 May 2010
[07.35]

The sky has no limit

I’m looking for the end of the world
Can I walk with you,
across the world until we’re tired?

I’m staring at the sky,
looking for the end of my dream
and the sky has no limit as well as my dream

16 May 2010
[18.21]

Membeli bahagia

Tawamu yang renyah dan lepas bikin aku tergiur
kalau boleh, aku mau membelinya
biar bisa tertawa bahagia sepertimu.

16 May 2010
[17.55]

Papa

berharap melihat senyummu sekali saja
biar tidurku nyenyak
biar mimpiku indah
walau tak terbangunkan
aku tak akan pernah penasaran

15 May 2010
[15.49]

Kesempatan

Bu, bintang masih berkedip genit untukku?
Kalau bintang sudah tak mau berkedip,
aku mau melihat ibu berkedip, pasti bersahaja
tatap ibu tak pernah genit, selalu aku rindukan walau ada di dekatmu

Bu, angin malam masih jadi selimutku?
Kalau angin sudah tak mau berhembus,
Aku mau hanya tanganmu yang berikan kehangatan
peluk ibu selalu bikin aku nyaman, walau aku tetap kedinginan

Bu, apa besok aku masih bisa menyapamu?
Nikmati kasih sayangmu
rasakan belaianmu, mencium tanganmu
tak akan pernah bosan mengulangnya
sampai dadaku terasa lapang
dan air mata tak lagi menetes

15 May 2010
[17.45]

ingin

di dingin hujan yang menari nari riang
aku ingin memberimu kehangatan

14 May 2010
[18.23]

Bercerai

Aku mau bercerai dengan bosan
membiarkannya selingkuh dengan hujan
biar hujan menghanyutkan dan membawanya ke tempat tak terjangkau
lalu aku talak tiga, biar dia tak lagi kembali
sehingga aku bisa menikahi ketulusan dengan leluasa

14 May 2010
[18.00]

Debu beterbangan

permukaan bumi ini tak ditaburi kelopak kelopak mawar yang harum
tak juga selamanya ada penyapu jalan yang bikin jalanan licin mengkilat
selalu ada debu yang mengotori
tak lantas aku cuci tangan setiap detik
biar kunikmati debu yang menempel di tanganku
termakan pun tak apa
paling sakit perut.

12 May 2010
[23.37]

Mata tertutup

Biarkan saja mata ini tertutup
aku bisa rasakan sentuhanmu dengan mata tertutup
bisa buka hatimu dengan mata tertutup

Kalau mataku tertutup, kau mau berusaha membukanya?

12 May 2010
[23.14]

Rabu, 12 Mei 2010

Bahtera Nuh

Bahtera Nuh sudah ditemukan
konon seluruh penumpangnya berpasangan
apa kita berada di antaranya?
nikmati petualangan arungi samudra terbentang
sebelum Musa membelahnya,
menjadikan jalan setapak
kalau kita temukan istana Sulaiman di ujung jalan itu
semua tunduk pada perintah kita
termasuk perasaan yang ada.
kau ikut, atau kita memang sudah hangus
dalam api yang membakar Ibrahim
atau semua hanya jadi isi perut paus yang menelan Yusuf?
lalu berusaha merayu Isa hidupkan lagi rasa
yang pernah tumbuh walau hanya sesaat
jujur, aku tidak sesabar Ayub
namun harapku tetap seperti bahtera Nuh yang utuh
walau tertelan bumi jutaan tahun lamanya.

12 May 2010
[19.43]

Votting

Gulungan kertas kecil-kecil
berserakan, bertuliskan namamu
hatiku sedang mengadakan pemilihan
daripada mengangkat tangan
bikin orang lain tutup hidung karena aroma ketekku
lebih baik biarkan hati ini memilih
biar demokrasi tetap berjalan, karena aku punya hak pilih

11 May 2010
[20.04]

The Rule

You are beautiful
And I broke the rule

11 May 2010
[19.52]

basa basi

....
ucapanmu
membuatku tersedak,
keracunan

10 May 2010
[20.51]

Gerimis

Rintikmu meriahkan dinginku
gelegar guntur bak drumband dalam parade malam
kilatan lampu blitz petir dokumentasikan fotomu
dalam hatiku. Selalu

10 May 2010
[20.00]

Es krim cair

Es krim dalam lemari esku tak bisa beku
pelukmu selalu menghangatkannya.
aku tak pernah bisa nikmati segarnya es krim kesukaanku

9 May 2010
[23.10]

Bulan merah jambu

Kamu tau, aku tak akan bawa hutang janjiku
ke liang lahat
karena aku bukan penjahat
biar aku sendiri yang katakan
suatu hari nanti
di penghujung hari, dan kau akan mengerti
saat bulan berwarna merah jambu.

9 May 2010
[23.05]

Awan-awan bebas

Lihat awan yang berarak di langit sana?
Mereka bebas melayang-layang di udara tanpa tujuan
menari bersama angin, berubah bentuk
sesuai keinginan
tak peduli halangi cahaya matahari atau tidak
tertawa riang berlari ke sana kemari
saat bosan dari putih jadi kelabu
kalau sudah begitu mereka segera turun ke bumi, berebutan.

Seperti awan-awan itu aku bebas
lakukan apa yang aku mau jadi jangan atur gerakku
karena aku berhak atas hidupku
berhak nikmati yang aku inginkan.

9 May 2010
[14.34]

Simon

Like a candle in the middle of the day
Just like the wind blow in the dark of night
You hold me tight but I can’t feel your hands
You stare at me but I can’t see your eyes
You kiss me but I never taste your lips
You love me but I never get your heart
You are there but you are gone.

8 May 2010
[23.00]

Sebuah Permintaan

Sialan!
selalu saja merusak konsentrasi, menari di pelupuk mata
terbayang dalam benak, mencuri perhatian
memaksaku untuk terus mengingatmu,
selalu terngiang di kupingku
bahkan kau ikut mengalir dalam pembuluh darah
denyut jantungku terasa berat karena kau penuhi jantungku
detak iramanya berubah pilu
dan hadirmu selalu diharapkan lenganku
untuk kudekap erat, air mataku bagai anak sungai nil
jadi tolong bantu aku
lupakanmu, kumohon!

7 May , 2010
[08.10]

Kamis, 06 Mei 2010

Senja Jingga

“Senja punya mata, jadi dia bisa menatapku lama-lama!”
Dayat mengangkat alis kirinya, menatap Jingga lama lalu tersenyum dan berkata, “Gila!”
“Barusan senja menatapku lama dan mengataiku gila! Senja juga ramah, dari tadi dia tersenyum padaku. Aku suka itu! Aku ingin menikmati senyum senja kapan saja aku mau.”
Kembali Dayat menatap Jingga kali ini tanpa senyum, tanpa raut heran, benar-benar dingin. Di benaknya terkumpul berjuta tanya. Dalam pikirannya bertumpuk rasa penasaran, apa yang dimakan Jingga tadi siang. Dia hanya mengajaknya makan di Pujasera dengan menu biasa yang selalu mereka pesan.
Dayat melingkarkan tangannya ke bahu Jingga lembut.
“Senja ternyata hangat juga. Dia bisa meluk!”
Dayat terbahak mendengar perkataan Jingga dan melepaskan tangannya dari bahu Jingga.
“Day?”
“Apa, Jing?”
“Kok nggak enak banget ya kedengarannya. Kamu kasar sama perempuan!” Jingga gantian menatap Dayat yang lagi-lagi mengangkat alis kirinya, “Apa sih jang-jing, jang-jing? Nggak sopan banget!” sungut Jingga.
Dayat terkikik, “Abisnya kamu juga manggil aku Day. Kesannya kamu menyuruhku mati!”
“Lho? Itu kan namamu, Hidayat Maulana!”
“Dan itu juga namamu, Lembayung Jingga!”
Keduanya tersenyum.
“Kenapa menyebutku senja?”
“Abis gigi kamu kuning kayak matahari senja itu!” jawab Jingga.
“Kurang ajar!” Dayat menoyor pelan lengan Jingga yang terbahak senang.

Menikmati senja setelah hujan turun rintik-rintik memang menyenangkan. Cuaca jadi tak terlalu panas. Enak buat jalan-jalan. Nongkrong di café tak akan semenyenangkan menghirup udara jalanan yang bebas. Masa bodoh sama asap knalpot yang mencemari paru-paru, toh selama ini paru-paru manusia modern gak ada yang benar-benar bersih walaupun dia bukan perokok. Asap knalpot dan buangan asap rokok yang dihisap orang lain mau tidak mau ikut terhirup. Ada banyak pohon-pohon besar di pinggir jalan yang membantu meminimalisir udara kotor yang beterbangan dengan leluasa. Jadi sore ini indah, polusi bukan masalah.

Menikmati udara sejuk Braga yang tak terlalu macet bukan hal baru buat Jingga dan Dayat. Matahari bersinar cerah, tidak menyengat. Mungkin sudah terlalu lelah mengeluarkan energi teriknya sejak siang tadi. Jadinya sore ini terasa adem. Baguslah.
Mungkin itu bentuk kompromi antara matahari dan hujan yang bertemu saat senja. Jadinya matahari tampak bulat dengan warna orensnya yang selalu bikin semangat. Apalagi kalau pelangi hadir di antara mereka tentu akan jadi keindahan alam yang Tuhan ciptakan yang bisa dinikmati tanpa perlu mengeluarkan rupiah.

“Kenapa menolak ajakan Jo?” tanya Dayat tiba-tiba yang bikin Jingga terperangah. Perempuan itu menggeleng.
“Artinya?” Dayat belum mengerti dengan respon yang Jingga berikan.
Ada banyak makna di balik gelengan Jingga. Tanpa kata-kata semuanya terasa samar. Kembali Dayat menatap Jingga. Lama.
“Masih cinta kan sama Jo?” Jingga hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu. Bahkan ia mengulangnya.
“Masih cinta kan sama Jo?” gantian Jingga yang menatap Dayat, “Kalau iya kenapa dan kalau sudah tidak pun kenapa? Terus kenapa kamu ajak aku ke sini?”
“Ih, ditanya malah balik nanya. Jingga yang aneh! Aku mengajakmu ke sini karena kamu menolak ajakan Jo. Kenapa menolaknya?”
Jingga kembali terdiam.
“Kita sahabatan dari kapan sih, Day?”
Dayat melenguh…temannya ini tampak aneh sekali. Pertanyaan yang ia ajukan bukannya dijawab tapi selalu dikembalikan dengan pertanyaan baru.
“Kamu kesal, ya?” Dayat menggeleng. “Lalu kenapa tidak menjawab pertanyaanku? Ayo ngaku, kesal ya….”
“Aku juga nggak ingat sejak kapan kita bersahabat, karena saat aku ingat aku bikin kamu nangis waktu tangan boneka beruangmu aku putuskan! Kenapa?”
“Kalau aku nanya sesuatu kamu bakalan marah, nggak?”
“Jingga…apa selama ini aku pernah marah sama kamu? Ayo jawab aku, apa permintaanmu yang belum aku turuti?”
Jingga malah terdiam, ia menghirup napas agak panjang, “Kamu mencintaiku?”
Gantian, Dayat yang diam.

“Sebetulnya sudah lama aku ingin jujur sama kamu!”
“Tak punya keberanian untuk itu?”
“Bukan! Aku tak mau memaksakan kehendakku. Aku pikir mungkin karena kedekatan kita selama ini. Mungkin karena kita sudah sering melewatkan waktu bersama. Mungkin karena aku sudah tau siapa kamu. Mungkin karena…”
“Karena?”
“Aku terlalu sayang sama kamu, jadinya takut untuk melukai hatimu. Karena kita bersahabat sudah sangat lama.”
“Apa salah mencintai sahabat?”
Dayat menggeleng. Dia menyibakkan rambutnya yang disentuh angin. Seolah ingin diperhatikan, semilirnya bolak-balik menyusup di antara ketiak Jingga dan Dayat. Sekali-sekali mengacak rambut panjang Jingga yang terurai.

Cinta datang sesuka hati. Mempermainkan emosi, dan kita tak pernah tau siapa orang yang dipilihnya. Jatuh cinta ya jatuh cinta aja. Kenapa harus membatasi perasaan yang kita miliki? Jatuh cinta sama siapa aja, karena hati yang memilih bukan diatur oleh pikiran dan otak kita. Jatuh cinta itu hal yang luar biasa. Biarkan hati kita bebas menyampaikan kasih sayang sama hati yang dipilihnya. Pada akhirnya nanti dia akan menemukan apa yang dicarinya. Menemukan pasangan yang tepat. Sekarang ini nikmati saja dan gak usah nanya alasannya.

“Ada Jo dalam hatiku, Day!”
“Ssstt…kalau aku sayang kamu biarkan saja. Toh aku pun melakukan hal yang sama. Membiarkan hatiku menyayangimu dan tak memaksamu untuk balas menyayangiku. Hatimu juga berhak memilih. Kalau pun ada Jo atau Nicolas Saputra sekalipun tak masalah buatku. Love will never fail!”

Cinta itu tak pernah salah. Dan tak ada salahnya pula mencintai seseorang. Tak penting pada siapa cinta harus ditujukan, yang penting tulus dan murni. Cinta akan membiarkan orang lain bahagia dengan pilihannya serta tak memaksakan orang lain harus balas mencintai. Tuhan menciptakan makhlukNya berpasangan, kalau saat ini hati yang kita miliki berkelana mencari pasangan yang tepat biarkan saja. Semua hanya masalah waktu. Everything is beautiful in its time.

“Seberapa besar cintamu sama aku, Day?”
“Jangan tanya berapa besar kadar cintaku sama kamu. Tak perlu juga menimbang berat dan besar cintaku sama kamu. Aku hanya bisa berucap sekarang ini semua cinta yang ada cuma buat kamu, lain waktu bisa saja berubah. Aku cuma mau belajar untuk menjaganya serta memelihara supaya cintaku tak berkurang atau menyusut walau waktu menghabiskan jatah umurku. Karena tujuanku adalah kamu.”

“Serius sekali, Mas! Kayak mau mati besok aja.” Jingga terkekeh.
“Hehehe…aku jadi malu!”
“Kenapa malu? Gak pake celana ya?” Jingga terbahak.
Mereka kembali terdiam.

“Aku tak merusak persahabatan kita, kan?”
“Nggak! Sama sekali nggak! Santailah, kamu kan tadi bilang tak akan memaksa.”
“Dan kamu tahu…waktu kamu memutuskan untuk jadian sama Jo itu bikin aku cemburu. Waktu itu aku nggak rido kamu jadian sama dia. Hatiku tak menerimanya.”
“Tapi hatiku menerimanya.” Jingga kembali tersenyum, “Kenapa? Dia tak layak untukku?”
“Bukan itu, tapi karena aku juga punya rasa yang sama. Kamu mencintai Jo?”

Jingga menghembuskan nafas keras. Dia tak segera menjawab. Ada keraguan dalam tatapannya. Dia juga tak tahu apa selama ini dia benar-benar mencintai Jo atau karena hanya Jo yang berani mengajaknya jadian. Tapi selama ini dia nyaman berada dekat Jo. Dia senang mendengar cerita Jo. Dia senang menatap Jo lama-lama, apalagi kalau pria itu tersenyum. Lesung pipitnya menari-nari di depan mata Jingga.

“Mau sampai kapan kamu mencintaiku?” lagi-lagi pertanyaan yang dijawab dengan pertanyaan.
“Jawab dulu pertanyaanku ah!”
“Ya! Kamu akan menunggu?”
“Ya.”
“Bagaimana kalau aku tak pernah mencintaimu?”
“Kasian deh gua kalau begitu!” Dayat tertawa. Getir, “Aku tak bisa melihat isi hatimu, tapi cinta bisa melihat segalanya.”
“Kalau begitu bawa aku melihat isi hatimu! Atau bisakah kamu melihat isi hatiku?”
“Love will never fail, Jingga! Dan kamu tahu, jadi kebanggaan buatku saat aku bisa mencintai seseorang dengan tulus dan tanpa syarat.”
“Dan jadi kebangganku kalau orang seperti itu mencintaiku! Day, kamu tahu kenapa aku menolak ajakan Jo dan lebih memilih ikut kamu ke sini?”
“Because love never fail, Jingga!”
“Keukeuh ih!” keduanya tertawa.
“Karena kamu mencintaiku juga, kan?”
“Karena aku ingin memilikimu. Dan seperti yang kamu selalu ulang-ulang that love will never fail. Aku juga menunggu suatu saat kamu yang mengajakku jadian, bukan pria lain!”
“Jo?”
“Jangan tanya juga!” kembali Jingga tersenyum, “Nikmati saja apa yang kita rasakan, karena mungkin hal itu berlalu tiba-tiba. Jo itu urusanku. Dia akan mengerti dengan pilihanku. Kalau dia tak mengerti mungkin akan gebukin kamu hihihi…!”

“Apa hubungan kita nggak akan jadi aneh?” Jingga mengerutkan kening sambil menunggu jawaban Dayat.
“Nggak, karena aku yakin sama kamu!”
“Apa yang bikin kamu yakin sama aku?”
“Tak ada alasan khusus sih. Hanya klik saja!”
“Hatimu tak akan berubah kan, Day?”
“Insya Allah nggak, Jing!”
Jingga mendelik,”Gak sopan!”
“Itu kan namamu, Lembayung Jingga!”
“Sekarang aku bisa menikmati senyum senjaku kapan saja aku mau tanpa harus menunggu sore, tanpa terganggu hujan, dan tanpa tersamarkan malam!”

Keduanya tersenyum. Ada lega yang hadir di antara tarikan nafas yang mereka hirup.
Perlahan mereka melangkah meninggalkan Braga yang eksotis sambil berpegangan tangan. Angin yang bertiup semilir di bawah pepohonan cemburu. Dia berlari memburu dua anak manusia yang baru saja meluapkan perasaan satu sama lain.

Entah senja ini terlalu indah, entah semua sedang berpihak pada mereka. Satu hal yang mereka dapat adalah: untuk menikmati hidup, menikmati keindahan alam tak perlulah menghamburkan rupiah menuju Menara Eiffel, tak perlu pula pergi ke puncak gunung tertinggi, atau bersusah payah menuju pesisir Sanur atau pantai lain. Dengan dukungan waktu dan situasi hati yang saling mengerti di manapun akan terasa indah.
Dan senja kali ini benar-benar milik Jingga.


6 May 2010 [11.28]
Thanks buat Theoresia Rumthe untuk ngajak jalanjalan ke Braga.
Big thanks for my dearest Jo untuk membolehkan memakai namamu dan untuk pernah jadi senjaku.

Rabu, 05 Mei 2010

Henpon II

henponmu mati
tapi aku masih simpan nomormu
masih kenal gaya bahasamu
masih hapal cara penulisan smsmu
masih ingat kapan waktu kau menelpon
yang mati hanya henpon
semua yang aku tahu, masih aku simpan
karena kita tetap akan berteman

5 Mei 2010
[17.02]

henpon I

henponku mati belum diperbaiki
dia bisa berfungsi dan hidup lagi setelah direparasi
nanti
henponmu mati apa karena satu hati?
aku pikir karena sama sama tak beruntung
percakapan kita tak lagi tersambung

kalau henpon kita sama sama mati
baiknya
direparasi
atau diganti?

5 Mei 2010
[16.50]

daun kering

kuning mengering melayang-layang
menari berputarputar
terhempas perlahan menyentuh tanah
terombang ambing diterbangkan angin
diam membisu tertutup debu
semakin tebal, lalu menghilang
tak terlihat

5 Mei 2010
[12.47]

Conversation between me and God

Me : why me, God?
God : why not?

4 May 2010
[09.00]

Tanpa Syarat

aku menyukaimu karena kau tak meyukaiku
aku mencintaimu karena kau membenciku
aku menyayangimu karena kau tak pedulikanku
aku akan selalu ada untukmu walau kau tak harapkan itu
aku menghilang kau pasti senang
aku mencintaimu dengan tulus dan tanpa syarat.

4 May 2010
[08.50]

menjawab esai

Isilah titik-titik di bawah ini
dengan jawaban yang tepat!
Aku mencintaimu karena…

tak ada manusia yang lebih jelek dari kamu

4 May 2010
[08.30]

Bidadari malam

Bidadari malam cemberut
menyaksikan kepak kelelawar berpesta
hatinya gusar menanti bintang tampakkan
batang hidungnya, dia lupa kalau bintang
tak punya hidung

terganggu jerit kelelawar kian berisik
maksudnya menyapa bulan
coba membuka pembicaraan dengan pertanyaan
basabasi: kok, sendirian saja?

Bidadari malam tak berkawan
hatinya galau, melewatkan malam sendirian

4 May 2010
[08.15]

Pantun (cinta)

di bawah gulungan kertas
ada kecoa
kau biarkan cintaku lepas,
aku kecewa

kipas kertas
bukan buat segarkan tubuh
sikap tegas
itu yang aku butuh
biar cinta tak meranggas
dan tetap utuh

3 May 2010
[11.03]

Pelangi Bolos

Pelangi sombong tak mau hadir,
padahal beberapa hari ini hujan muncul
di bawah terik matahari
mungkin hujan cukup pengertian
dia tahu kalau matahari kepanasan dan butuh disegarkan

saat hujan dan matahari bisa
berkompromi, pelangi malahan bolos.
tak mau berbagi

2 May 2010
[11.16]

Napas hidup

Di setiap tarikan napas,
namamu penuhi paruparuku
memacu jantung berdegup cepat
dalam pandangku hanya ada parasmu
kau jiwa untuk hidupku

1 May 2010
[08.05]