Kamis, 08 September 2016

Hartati Siregar


Saya mengenal Ibu Hartati Christiani Siregar belum lama. Walau demikian, banyak kesan mendalam tentang beliau yang saya dapatkan. Awalnya saya dipanggil ke sekolah ketika Aldi bermasalah. Sebagai orangtua saya bertanggung jawab atas semua yang Aldi lakukan, maka saya datang ke sekolah menemui wali kelas.

Pertama kali sekolah di SMPN 15 Bandung, wali kelas Aldi tu Ibu Nani, mengajar IPS. Tapi ketika saya datang untuk meluruskan masalah, saat pelajaran bahasa inggris, gurunya mengaku sebagai wali kelas Aldi. Lho?! Heran heran pun saya mendengar semua yang dilaporkan.

Ternyata keheranan saya berubah menjadi suatu kekaguman. First impression saya terhadap Ibu Guru satu ini positif: concern, cares, and great to talk with. She's so humble.

Awalnya saya sangat khawatir dengan kelakuan Aldi di sekolah. Saya merasakan bagaimana tidak bahagianya sekolah di tempat yang tidak kita inginkan. Ketika Aldi selalu meminta pindah sekolah, saya tidak tahu harus menceritakan ini pada siapa. Untungnya ada rolling wali kelas, sehingga Aldi mendapatkan wali kelas yang amazing.

Saya sangat bersyukur Aldi mendapat wali kelas yang begitu perhatian. Dan seolah ada chemestry, Aldi merasa nyaman belajar dengan "Mam Siregar". Perhatian Ibu Hartati membuat saya tenang untuk menceritakan semua yang Aldi keluhkan. Entah apa yang dibicarakan Ibu Hartati dengan Aldi sehingga anak itu dapat sedikit mengerti mengapa ia harus sekolah di SMPN 15 Bandung, dengan prestasi yang tidak mengecewakan.

Kekaguman saya semakin tinggi ketika sekolah mengadakan parenting class. Di akhir sesi kami, orangtua diberi kesempatan untuk membicarakan perkembangan anak kami di sekolah. Wali kelas 7G dengan ramah dan perhatian membahas anak kami satu persatu. Beliau mengetahui karakter masing-masing anak. She's so detail. Great.

Tidak hanya itu yang membuat saya akhirnya menjadi "fans" Ibu Hartati Siregar. Menurut Aldi,  dari semua guru yang mengajarnya, yang paling enak dan paling mudah dimengerti ya...Ibu Hartati. Sampai Aldi sempat menangis sewaktu pergantian kurikulum memasuki semester genap, dia diberi kabar kalau Mam Siregar -nya tidak lagi mengajar bahasa inggris di kelas 7G.
Dan ternyata pendapat orang tua murid yang lain pun tidak jauh berbeda dengan pendapat saya. Menurut mereka Ibu Hartati Siregar itu enak diajak bicara. Tidak hanya Aldi, yang lain pun merasa nyaman dekat dengan Ibu Hartati Siregar.

Masalah yang selalu ada di kelas 7G membuat Ibu Hartati bekerja ekstra. Walau tidak mengajar penuh, tetapi beliau tetap mengontrol kelas dan tidak melepas tanggung jawabnya. Semoga hal tersebut dapat membuat anak-anak kelas 7G menjadi lebih baik dan dapat dibanggakan. Perjuangan dan pengorbanan beliau mengingatkan saya pada wali kelas saya semasa SMA, Dra. Dede Suwartini. Dengan anak-anak yang super bandel dan susah diatur, menjadi anak-anak yang peduli pada teman sekelasnya. Dua Ibu Guru hebat yang bisa mencarikan solusi dan penyelesaian terbaik bagi murid-muridnya.

Mereka guru yang detail dan menyenangkan. Detail dalam mengajar, sehingga murid tidak perlu mengikuti pelajaran tambahan di luar jam sekolah. Menyenangkan ketika berada di luar kelas. Tidak menjaga image tapi tetap berwibawa.

Seseorang yang detail dan membuat orang lain merasa nyaman saat berbicara dengannya adalah orang yang cerdas dan tentu saja akan disukai banyak orang. Just like Mom Siregar.

So, no wonder why she can be Aldi's favorite teacher. And I'm her admirer. Huge thanx Mom. You are blessed.

04.03.2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar