Sabtu, 16 Januari 2010

Percakapan dari Hati ke Hati

Bibirmu yang ranum enak buat dicium
Het zal mij maken vliegt boven de walken.
Aku di sini terdiam menanti hadirmu, immers ik verliefd zijn op jij
Tau artinya? karena sesungguhnya aku jatuh cinta sama kamu
Lebay ya? hahaha…
Ah…kamu sombong. Tar aku tonjok diammu! Mau? Nggak, kan?
Kamu keras kepala ih :)
Melunaklah biar kita bisa ngobrol ato maen kartu saja.
Aku suka maen kartu.
Selaen otakku terasah, jiwaku juga bebas karena bisa tertawa puas.
Apalagi kalau kamu kalah memalukan :)
Ah…kamu kan tak suka dan tak pernah mau aku ajak maen kartu
Jadi tak mungkin aku akan tertawa puas
Ayo simpan dulu!
Dan kamu bertanya,"kalau tak disimpan emang kenapa?"
Tar terbang kebawa angin!
"balik lagi, nggak?"
Biasanya nggak balik lagi karena angin bisa membawanya kemana saja
"begitu, ya? aku simpan di mana?"
Dalam hatimu saja, lalu kunci rapat-rapat. Aku khawatir ada yang akan mencurinya!
"kalau hatiku yang dicuri, bagaimana?"
Ini pertanyaan yang paling ogah aku jawab. Tentu sifat posesifku akan menolaknya. Kamu harus jadi milikku utuh. Kalau aku tak bisa memilikimu maka orang lain pun tak boleh memilikimu. Huh!
Aku hanya bilang dan berharap kamu mau menjaganya agar tidak sampai dicuri orang, agar tidak terbang terbawa angin, agar kamu tetap milikku, selamanya.
"setelah itu apa yang akan kau lakukan?"
Menjaganya juga dan menjaga punyaku, karena bersama kita bisa membuat irama yang merdu. Lalu memamerkannya ke seluruh dunia. Biar mereka tahu kalau kita saling memiliki, biar mereka tahu jij altijd met mij.
Ik wachten op jou.
‘immers ik verliefd zijn op jij.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar