Selasa, 09 Agustus 2011

Kekuatan supranatural


Suatu hari saya bertanya pada beberapa orang teman tentang kelebihan yang ingin mereka miliki kalau memang diberi kekuatan untuk mengubah sesuatu, seperti kekuatan yang dimiliki tokoh dalam film seri HERO. Jawaban mereka macam-macam dengan alasan tersendiri.

Saya penggemar film-film bertema magis dan futuristik tapi tidak untuk HARRY POTTER. Film-film yang dikemas dalam cerita kehidupan sehari-hari. Sebut saja seperti BUFFY, the VAMPIRE SLAYER, HERO, CHARMED, dan banyak lagi film-film semacam itu.



Menghentikan waktu, melihat masa depan, kekuatan membunuh vampire, kehidupan abadi, kembali ke masa lalu, melihat hal yang tak terlihat, mengendalikan pikiran orang, menghilang, terbang, dan banyak lagi kekuatan supranatural yang tak bisa dimiliki orang biasa. Hal itu adalah dambaan. Ketika saya menanyakan kekuatan apa yang ingin dimiliki, rata-rata alasan dari jawaban mereka adalah memperbaiki kehidupan mereka saat ini. Egois memang. Tapi itu manusiawi.

Saat dihadapkan pada hal-hal yang sulit manusia tentu akan menyelamatkan diri sendiri. Mencoba keluar dari sebuah persoalan tanpa memikirkan orang lain. Tidak dipungkiri kalau hal seperti itu pun ada pada diri saya. Tak apa, itu manusiawi.

Saya ingin bisa melihat hal yang tak terlihat. Melihat makhluk-makhluk gaib dan mengobrol dengan mereka. Mengetahui seberapa jeleknya mereka sehingga orang-orang takut, kaget dan enggan untuk bertemu dengan makhluk yang tak terlihat. Buat sebagian orang hal itu menyeramkan, buat saya hal itu akan sangat menyenangkan. Sesuatu yang tak terlihat bisa berada di mana saja. Mengasyikkan kalau saya bisa berteman dengan salah satu dari mereka. Memintanya untuk pergi ke tempat tertentu, lalu menceritakan semua pada saya apa yang terjadi. Dari penjelasan ini terbukti kalau yang saya inginkan demi kepentingan pribadi, lalu tujuannya untuk apalagi?

Saya bukan tokoh atau karakter dalam film yang kekuatannya digunakan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat, membasmi kejahatan, dan semacamnya. Saya bukan pahlawan dan tak ingin jadi pahlawan. Biarkan saja takdir yang seharusnya terjadi, terjadi seperti itu. Saya tidak ingin dan tidak harus merubahnya.

Kekuatan yang ingin saya miliki bukan pula untuk memata-matai. Hanya akan tampak menyenangkan bisa berkomunikasi dengan yang tak terlihat. Itu artinya saya bisa mengendalikan rasa takut yang tidak beralasan pada hal yang tak terlihat. Menayakan apa di dunia tak terlihat juga ada cinta dan problematikanya. Setelah itu saya akan menulis sebuah fiksi yang sebenarnya nyata.

Lalu, kekuatan apa yang ingin anda miliki?

1 komentar:

  1. nice info gan :) kunjung balik ke blog ane : www.triagung86.wordpress.com

    BalasHapus