Senin, 03 Oktober 2011

Welcome back to my heart











Angin laut kembali menerbangkan butiran-butiran pasir yang di atasnya tertulis namaku dan nama seseorang yang aku paksakan untuk dapat melupakanmu. Pasir di depanku kembali rata.

Angin laut membelai rambutku, terasa mesra. Sore ini cerah. Suasana favorit kita waktu masih bersama. Nikmati sunset yang kemudian menghilang, sembunyi ke dalam laut. Curang! Dia bersembunyi di sana semalaman. Dia tau aku tidak bisa berenang supaya tak membawanya naik saat malam buta. Terkadang aku butuh matahari menyinari malam-malam gelapku.

Kembali aku menggoreskan ranting yang aku pegang. Aku buat gambar hati agak besar. Di dalamnya kutuliskan namaku dan nama orang lain, lagi. Tidak namamu. Aku tersenyum, menang. Tapi itu tak lama, angin laut kembali menghapus goresanku.

Yah, sudahlah. Aku mencoba menuliskan namamu. Kali ini tanpa namaku. Angin laut berhembus pelan, menyibak rambutku. Namamu masih utuh tertulis di atas pasir. Lalu aku tulis namaku di atas namamu. Tak berapa lama angin laut membelai kulitku, terasa mesra. Kupejamkan mata, bayangmu penuhi penglihatanku.
Welcome back to my heart, babe!

2.10.2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar