Sabtu, 26 Februari 2011

SKY



Langitku biru, dan setiap menatapnya ada perasaan lega. Mungkin karena aku suka warna biru makanya aku suka langit? Atau sebaliknya? Aku suka langit karena berwarna biru?
Ahahahai...yang pasti aku suka warna biru dan langit. Tak peduli langitku berwarna oranye, merah muda, hijau, merah, bahkan hitan sekalipun.

Langit adalah keajaiban Allah yang maha Tinggi. Bagaimana tidak, di atas sana langit terbentang luas tanpa ada tiang sekecil apapun. Tak juga ada pilar besar yang menopangnya. Walau demikian, langit bisa ditempeli aksesoris. Ada matahari yang bersinar terang, bulan yang redupnya bikin damai, bintang yang tak henti berkelip, planet-planet yang ikut menghiasi langit dan banyak benda langit yang mungkin aneh dan asing buat kebanyakan orang.

Menatap langit sama dengan menatap masa depan. Tinggi, tak akan tergapai jika kita hanya berniat tanpa berusaha untuk menggapainya. Aku terbiasa menatap langit.

Setelah terbiasa menatap langit. Aku mulai mendengarkan langit. Di sana ada banyak keceriaan. Banyak sekali yang aku dapat dari mendengarkan langit, mulai dari musik, cerita, inspirasi, hadiah, bahkan teman. Hampir tak pernah aku mendapat kesedihan. Justru mendengarkan langit kesedihanku sirna. Hanya senyum dan tawa yang menemani hari-hariku yang telah lalu saat aku mendengar langit.

Kini cerita seru itu segera berlalu. Langitku tidak runtuh. Mungkin hanya disimpan di suatu tempat dan akan dibentangkan lagi pada suatu saat. Tak akan ada kesedihan walau tak lagi akan aku dengarkan. Dari sana aku bisa mengembangkan apa yang ada dalam diriku.

Seperti langit yang menjulang tinggi. Hamparan harapan tercipta dan tersambung.
Langit yang tinggi tak membuatku gentar meski aku takut ketinggian. tak membuat kering, tak membawa tangis, hanya menyisakan beribu kenangan yang akan tersimpan rapi dalam kotak di sudut hati ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar