Jumat, 09 Juli 2010

Recharge

Recharge secara harfiah berarti mengisi kembali. Umumnya istilah ini dikenal untuk mengisi kembali batere henfon, karena gadget itu yang banyak digunakan di masyarakat. Yang lainnya mungkin mengisi batere netbook ataupun notebook. Dan batere notebook saya sudah tidak bisa diisi kembali karena sudah terlalu lama, tapi perlu diganti dengan batere yang baru. Nah batere baru ini pun nantinya perlu diisi ulang agar bisa difungsikan lagi.

Adakalanya batere yang baru saja di recharge malah blow up, karena terlalu penuh atau terlalu panas. Biasanya yang terlalu-terlalu ini tidak akan mendatangkan kebaikan. Sama aja kayak hidup yang kita jalani. Hidup ini bagusnya sedang-sedang saja. Tidak terlalu banyak, tidak terlalu sedikit. Tidak terlalu manis, tidak terlalu pahit. Tengah-tengah itu lebih baik.

Pun dalam suatu hubungan. Kalau masih mau memakai ‘barang’ lama, kita harus bisa me-recharge apa yang kita miliki. Rasa sayang, peduli, perhatian, dan semua yang berkaitan dengan ‘hubungan’ itu. selain direcharge, kita pun harus bisa merawatnya supaya hubungan itu bisa bertahan lama. Bahkan sampai ‘kita’ sendiri yang habis. Dan sayangnya mungkin saja kita hubungan yang selalu kita recharge itu blow up juga. Karena salah mengisi mungkin, atau terlalu lama mengisi, atau kesalahan-kesalahan lain yang tidak memungkinkan kita mempertahankannya. Kalau sudah begitu, kita cari yang baru.

Untuk mencari yang baru tentunya kita harus melupakan yang lama. Dan membuka hati untuk orang yang baru tidaklah mudah. Membuka hati untuk seseorang bagai berjudi, bisa jadi beruntung bisa juga tidak. Sebahaya apa membuka hati untuk orang baru dalam kehidupan kita sama aja dengan proses merecharge batere. Bisa berbahaya, bisa juga aman-aman saja. Semua bergantung bagaimana cara kita merawatnya.

Recharge juga dirimu dengan hal-hal positif, agar langkah yang kita ambil tidak blow up dan meminimalisir resiko yang lebih berat. Selamat merawat batere kehidupan kita 

9 July 2010

1 komentar: