Sabtu, 17 Februari 2018

Berbagi



“100K/ptemuan!” jawaban WAku singkat.

Aku, orang yang tanpa basa basi.

“Wah…mahal juga ya Mbak?” balas Si Penanya.

“Ya…karena menurut saya harga sebesar itu sesuai lah. OK deh…Mbak mampunya berapa?” tanyaku lagi.

“Nggak jadi deh Mbak! Soalnya saya bikin kelompok belajar gitu, ada 5 orang. Saya bantu mereka belajar bahasa inggris, saya kurang paham sama matematika, jadi saya cari orang buat bantu mengajar matematika!” balas Si Penanya lagi.

“Saya bisa minta alamat Mbak, nggak?” tanyaku. Sebetulnya aku nggak pernah basa-basi tawar-menawar harga. Tapi yang ini lain. Entah mengapa aku ingin melihat dulu bagaimana situasinya, siapa yang akan belajar. Ya…beda rasa, lah.

Sesuai dengan waktu yang telah kami sepakati aku akhirnya tiba di rumah Mbak Irma. Si Penanya yang sebelumnya telah menghubungiku lewat WA. Rumah sederhana yang tertata rapi. Ada whiteboard menggantung di salah satu dindingnya.

 “Ngajar les juga?” tanyaku.

“Iya. Biasanya anak-anak yang kemari.”

“Di tarif berapa?”

Sebelum menjawab Mbak Irma tersenyum malu, “Nggak!”

“Maksudnya gratis?” tanyaku disambut anggukan membenarkan dari Mbak Irma.

Ya Allah, di zaman seperti ini masih ada orang yang berhati malaikat seperti Mbak Irma. Berbagi ilmu dengan sesama tanpa menghitung berapa rupiah yang akan dia dapat. Sedangkan aku? Aku masih saja menghitung bayaran. Masih ada pamrih yang harus orang bayar untuk jasaku. Semoga yang Mbak Irma lakukan menjadi motivasi bagiku untuk tidak pelit berbagi.


17.02.2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar