Senin, 19 Februari 2018

Sehelai Daun Kuning


Daun kuning itu gugur dari tangkainya. Dia mati. Sudah tak guna lagi. tak bisa lagi menghasilkan oksigen. Putus, melayang, jatuh, terhapus. Lain waktu dia membusuk, diuraikan mikroba menjadi humus. Dia belum habis, masih berguna. Kembali naik ke atas pohon sebagai mineral yang akan digunakan lagi.

Daun kuning itu gugur dari tangkainya, ada yang menggantikan. Sebuah ulam, menjadi sehelai pucuk, terus tumbuh menjadi sehelai daun.

Sehelai daun saja banyak manfaatnya masa manusia sama sekali tak bermanfaat? Kita, manusia. Hidup di dunia harus punya banyak manfaat. Untuk lingkungan. Paling tidak berguna untuk diri sendiri.

Begitu yang selalu ayah bilang. Ayah, kini engkau seperti sehelai daun kuning itu. Semoga ayah selalu bermanfaat, tidak hanya untukku, tapi juga untuk keluargamu kelak.
Ayah…rinduku kini mengalir bersama hujan yang tak henti turun berirama.


19.02.2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar