Selasa, 05 Oktober 2010

It might be...




…looking back as lover go walking past
all of my life
wondering how they met and what makes it last
if I found the place would I recognize the face
something’s telling me it might be you
yeah it’s telling me it might be you…


Aku tersenyum mendengar potongan lirik lagu itu. Perih. Yang menyanyikannya di depanku juga berurai air mata meski dia juga tersenyum. Perih.

Aku pandangi Langit. Lama. Dia terdiam. Sama seperti 2 jam lalu. Hanya bergumam menyenandungkan lagu kesukaan kami yang entah kebetulan atau memang betulan, sama. It Might Be You. Stephen Bishop.

“Deal?” tanyanya, aku mengangguk. Ini keputusan. Aku tahu walaupun keputusan ini tidak mutlak, masih bisa berubah tapi keputusan ini adalah kesepakatan.

“Sayang, ya?” tambahnya, dan kembali aku mengangguk.

Kali ini aku lebih banyak diam. Dua jam yang membosankan. Biasanya. Tidak. Berapa pun lamanya kami bersama, aku tidak pernah merasa bosan. Begitu juga dengan saat ini. Aku dan Langit akan diam seperti ini lebih lama lagi. Aku tak rela kalau harus berpisah dengannya. Tapi ada yang menghalangi kami.

“Masih ingat pertama kita bertemu?” kembali dia yang bertanya dan aku kembali mengangguk.

“Bahkan pertama kali berkenalan.” Jawabku singkat.

Waktu itu dia menambahkan aku sebagai teman di Facebook-nya hasil suggest dari sahabatku. Aku suka menulis dan dia selalu mengomentari tulisan di notes facebookku. Cerita berlanjut dengan alasan dia ingin diajari menulis. Dan cerita akan berakhir karena aku tak mau mempengaruhinya, dia tak mau mempengaruhiku.

“Seandainya tak pernah ada syarat untuk melangsungkan pernikahan di antara kita, mungkin rencana kita akan terwujud bulan depan, ya?” matanya menerawang, “Laut, aku akan tetap mencintaimu!” aku tersenyum mendengar ucapannya.

Aku kecup bibirnya lama, tak ingin terpisah. Ibu membolehkan aku menikah dengan Langit dengan syarat dia berpindah pada keyakinan yang kami anut. Kalau tidak, tak pernah ada pernikahan. Aku, tetap pada pendirianku. Langit, dia tak pernah mau keluar dari relnya. Seandainya tak pernah ada mesjid atau gereja…

…something's telling me it might be you
I'm feeling it'll just be you
all of my life it's you,
it's you I've been waiting for all of my life
maybe it's you Maybe it's you I've been waiting for all of my life…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar