Sabtu, 16 Oktober 2010

Untukmu



“Vin, dia kirim aku bunga!” dia memberitahuku dengan mata berbinar. Senyumnya begitu bahagia. Aku senang. Ini hari ulang tahunnya. Aku ingat betul dan sekarang pura-pura tak tahu saja.

“Oh, ya?” pertanyaan basa-basi ini aku hias dengan senyum.

“Bunganya bagus. Dia tahu betul bunga kesukaanku. Ayo kamu bisa tebak bunga apa yang dia kirim?”

Tulip merah, teriakku dalam hati, tapi yang aku ucapkan, “Mawar!” aku tahu kekecewaan akan terpancar dari wajahnya.

“Aaaah Alvin! Masa kamu nggak tahu bunga tulip merah itu kesukaanku? Sahabatku sendiri nggak tahu, tapi cowok ini tahu betul kesukaanku. Aneh!”

Tulip merah, Agatha Christie dan cerita detektif lainnya, jazz dengan segala genre, drama komedi, kamu sangat tergila-gila pada semua yang berwarna merah. Aku tahu semua kesukaanmu.

-#####-

Dear Mita, apapun akan aku lakukan demi kebahagiaanmu. Tak perlu meniup lilin untuk menyatakan harapan. Tak perlu menunggu bintang jatuh untuk mulai membuat mimpi, cinta yang tersembunyi akan selalu aku titipkan lewat aliran napasku, hirupan rinduku, cinta yang tak terhitung, dan irama detak jantungku. Walau hanya sebatas teman, semua akan kulakukan untukmu.

-#####-

Mita terdiam setelah membaca tulisan itu. Alvin terbujur kaku di depannya. Pertolongan dokter dua jam lalu tak banyak membantu. Terlalu banyak darah yang keluar dari kepalanya akibat tabrakan motor. Mengapa kau bikin aku menyesal, Vin? Kenapa tak bilang dari dulu, padahal aku juga menyimpan rasa yang sama untukmu, bisik Mita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar