Jumat, 15 Oktober 2010

Turn Back Time



Demi cinta apapun akan dilakukan, termasuk melakukan hal-hal yang kita pikir bodoh dan jauh dari jangkauan. Tapi tidak berlaku untuk orang yang sedang jatuh cinta. Seperti cerita yang pernah saya baca yang akan saya tulis ulang menurut versi saya. Mungkin saja anda pun pernah membacanya. Saya lupa saya baca cerita ini dari mana, tapi mohon beri tahu saya bila anda tahu sumbernya. Terima kasih sebelumnya.

Suatu hari di sebuah taman hidup seekor burung yang jatuh cinta pada sekuntum mawar putih. Setiap hari burung itu datang untuk mengungkapkan perasaannya.

“Aku tak bisa mencintaimu!” mawar putih menolak, tapi si burung tak pernah menyerah. Dia kemabli datang dan datang lagi untuk sekedar menengok si mawar. Bercerita sesuatu yang dia anggap menarik, sambil menyelipkan perasaannya pada mawar putih itu.

“Berhentilah menggangguku, aku tak mencintaimu!” kembali mawar putih itu berkata.

“Apa karena aku seekor burung dan kau sekuntum bunga? Aku pikir tak penting pada siapa cinta ditujukan, yang penting tulus dan murni!”

Akhirnya mawar putih berkata, “Aku akan mencintaimu jika kamu dapat mengubahku menjadi mawar merah!”

Karena besar rasa cintanya, tanpa pikir panjang burung memotong sayap dan menebarkan darahnya ke kelopak mawar sehingga mawar itu berubah seluruhnya menjadi merah.

Akhirnya mawar itu sadar, betapa besar cinta si burung dengan pengorbanan yang telah ia berikan. Dia rela membuat tubuhnya terluka demi kebahagiaan yang dicintainya. Si mawar menerima cinta itu, namun sayang semua terlambat karena burung mati kehabisan darah.

Seandainya waktu bisa diputar ulang…


Konyol atau tulus, bergantung pada interpretasi anda. Terkadang ketulusan itu konyol dan kekonyolan itu tulus. Cinta yang tulus rela memberi tanpa mengharap diberi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar