Rabu, 29 September 2010

SAD is stand for Sorry and Disappointed




Aku kangen teman-temanku. Aku ingin sekali berkumpul dengan mereka. Hanya sayang ruang dan waktu memisahkan rindu itu. Padahal ingin rasanya berkumpul dengan Emy, Erik dan Budi. Pasti mereka sekarang sedang tertawa-tawa senang. Eh, apa mereka akan ngisengin aku lagi kalau aku datang sewaktu-waktu dan ikut berkumpul? Apa Budi akan memasukkan Red Labels lagi ke dalam gelas fantaku?

Kangen banget sama mereka. Kangen sama kejailan mereka. Sekarang mereka lagi apa, ya?

“Eh, lo kenapa?” tanya Budi pada Em yang baru ditemuinya. Sudah lama sekali mereka tak bertemu.

“Gua kanker, lo?” Em balik bertanya.

“Gua ditembak teroris waktu ditugaskan di Aceh. Lo, Rik?”

“Hehehe…over dosis!”

“Gak nyangka ya kalau cara mati kita seru banget. Ditembak sakit, Bud?” tanya Em kembali

“Panas. Susah bernafas. Pelurunya nyarang di dada. Kalo OD gimana, Rik?”

“Enak…gua serasa melayang dan tiba-tiba udah ada di sini, ketemu kalian hehehe…”

“Eh, lihat tu si Fey di dunia. Dia lagi kengan sama kita. Kapan dia nyusul kita?” Budi melihatku mungkin. Aku tiba-tiba sangat rindu padanya. Dia mantan pacar pertamaku.

“Eh, jangan suruh Fey datang cepat-cepat. Biarkan dia menikah dulu. Biarkan dia menikmati hidupnya. Eh, Rik…di dunia dia gak jadi jodoh lo, kalau dia datang ke sini, lo mau jadian sama dia?” tanya Em. Dia tanteku yang meninggal karena kanker payudara. Aku tak bisa banyak menolongnya karena Tuhan berkehendak lain.

“Mau! Gua mau belajar ngaji sama dia. Kenapa dulu gua biarin si Budi yang nembak dia walo akhirnya hanya pacaran tiga hari hahaha….” Erik tampak berbinar.

“Tapi setidaknya gua pernah nyium dia. Lo kagak hahaha….!”

Aku hanya terdiam…mungkin itu yang sedang mereka obrolkan kalau mereka melihatku sedang rindu sama mereka. Kepergian mereka membuatku sangat menyesal dan kecewa. Kecewa karena aku tak pernah mengerti apa keinginan mereka. Menyessal karena aku tak pernah bikin mereka bahagia. Semoga kalian damai di alam sana teman. Aku selalu akan mengingat kalian, sampai aku yang datang menyusul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar