Kamis, 02 September 2010

rindu


rindu itu angin, ia tak nampak tapi selalu bisa aku rasa. tak pernah bisa aku sentuh walau aku memaksa. ia membelai hasrat berjumpa yang tak bisa aku ikat. tak bisa aku pasung agar tak membabi buta. berselingkuh dengan setia. menggoda mimpi dan kesadaranku


rindu itu air mata, sekali menetes, tak bisa kembali lagi ke dalam mata. mengalir berderai membersihkan semua ingatan tentangmu yang tak pernah bisa aku pendam. dia tak bisa menghadirkan de ja vu yang selalu aku harap terus datang berulang-ulang, tak kenal lelah, tak pandang wajah, memeram tanpa bosan.

rindu itu sebilah belati yang menusuk hati. mengirisnya tipis-tipis sampai hati ini hancur. menghadirkan kenangan manis yang selalu aku larutkan dalam secangkir kebisuan. kedatangannya selalu tiba-tiba, tanpa permisi mengusik ketenangan. lalu pergi begitu saja. seperti petir yang datang di kala hujan, mengagetkan walau hanya sesaat.

rindu itu pertanyaan karena hanya bayanganmu yang bermain di pelupuk mata, meracuni otak untuk membentuk silhuet dirimu di sana. entah jawabannya ada di mana, karena jawabannya adalah dirimu.

rindu itu angin yang menghablur air mata, membuyarkan silhuet dirimu perlahan, meniupnya sampai hilang tak berbekas. besaran yang tak pernah bisa kuhitung dengan angka.

rindu itu gerbang sepi tanpa pintu yang tak pernah tersentuh kembali…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar